Fokus dan perhatian peserta didik kini terpecah antara belajar dengan ketertarikan terhadap hal-hal yang bersifat entertainment misalnya game online, konten di media sosial, dan lain sebagainya.
Walaupun semua guru pasti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk merangsang dan membangun iklim belajar yang diharapkan sesuai dengan yang dibutuhkan peserta didik.
Namun, pasti tetap akan ada satu atau dua orang peserta didik yang menunjukkan gejala demotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Dengan adanya PR maka guru berharap dapat terus menjaga minat dan motivasi belajar bagi peserta didik yang bersangkutan.
Keempat, PR untuk membangun relasi orang tua sebagai support system
Zaman terkini kembanyakan diantara para orang tua pasti memiliki tinkat kesibukan yang tinggi karena padatnya aktivitas dan tugas dalam bekerja.
Tidak hanya ayah yang bekerja menjadi nafkah, terkadang ibu juga harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Orang tua akan pergi berangkat bekerja sejak pagi lalu baru pulang di sore hari atau ketika matahari sudah terbenam.
Kalau begitu, kapan waktu yang tepat bagi orang tua untuk membangun relasi atau kedekatan emosional dengan anak-anaknya?
Momen terbaik menurut kami tentu ketika orang tua membimbing anaknya saat mengerjakan PR.
Orang tua diharapkan mampu menjaga eksistensi dan posisinya yang sangat strategis sebagai support system yang harus mampu mengelola kedekatan emosional dengan anak sevara personal.