Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ada 7 Misi Mulia Guru Memberikan PR, Orangtua dan Stakeholder Wajib Tahu

27 Oktober 2022   00:06 Diperbarui: 2 November 2022   01:35 1159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa sedang belajar di kelas. (Dok: Pintek via Kompas.com)

Fokus dan perhatian peserta didik kini terpecah antara belajar dengan ketertarikan terhadap hal-hal yang bersifat entertainment misalnya game online, konten di media sosial, dan lain sebagainya.

Walaupun semua guru pasti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk merangsang dan membangun iklim belajar yang diharapkan sesuai dengan yang dibutuhkan peserta didik.

Namun, pasti tetap akan ada satu atau dua orang peserta didik yang menunjukkan gejala demotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.

Dengan adanya PR maka guru berharap dapat terus menjaga minat dan motivasi belajar bagi peserta didik yang bersangkutan.

Orang tua adalah support system tanpa batas (Dokpri/Akbar Pitopang)
Orang tua adalah support system tanpa batas (Dokpri/Akbar Pitopang)

Keempat, PR untuk membangun relasi orang tua sebagai support system

Zaman terkini kembanyakan diantara para orang tua pasti memiliki tinkat kesibukan yang tinggi karena padatnya aktivitas dan tugas dalam bekerja.

Tidak hanya ayah yang bekerja menjadi nafkah, terkadang ibu juga harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Orang tua akan pergi berangkat bekerja sejak pagi lalu baru pulang di sore hari atau ketika matahari sudah terbenam.

Kalau begitu, kapan waktu yang tepat bagi orang tua untuk membangun relasi atau kedekatan emosional dengan anak-anaknya?

Momen terbaik menurut kami tentu ketika orang tua membimbing anaknya saat mengerjakan PR.

Orang tua diharapkan mampu menjaga eksistensi dan posisinya yang sangat strategis sebagai support system yang harus mampu mengelola kedekatan emosional dengan anak sevara personal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun