Semenjak berprofesi sebagai seorang guru, ada banyak pengalaman dan hal menarik yang mewarnai perjalanan proses belajar-mengajar bersama seluruh peserta didik yang kami banggakan.
Sehingga sebagai seorang guru kami menghadapi berbagai tantangan dan hal menarik lainnya dalam mewujudkan proses pembelajaran yang sesuai dengan yang dicita-citakan.
Mulai dari menyiapkan manteri pembelajaran berupa pembuatan video materi interaktif, pertemuan tatap muka pembelajaran secara virtual, pemberian tugas atau PR untuk dikerjakan dirumah dengan bimbingan dan support dari orang tua, hingga pilihan untuk memanfaatkan aplikasi atau platform pembelajaran untuk proses penilaian hasil belajar.
Semua itu kami upayakan demi memberikan pengalaman belajar yang diharapkan mampu mendorong semangat dan motivasi peserta didik agar tetap mengikuti proses pembelajaran walau dengan berbagai keterbatasan dan situasi yang tidak bersahabat layaknya yang kita alami bersama semasa pandemi.
Sesuai pengalaman kami dalam memberikan tugas atau PR, ada tujuan tersendiri yang hendak diraih oleh guru demi memaksimalkan tingkat pemahaman peserta didik pada sebuah materi pembelajaran yang telah diajarkan di kelas.
Kini, mencuat pula rencana peniadaan PR bagi siswa di Surabaya yang diusulkan oleh Walikota Eri Cahyadi. Alasannya adalah agar siswa lebih bisa menguatkan pembentukan karakter dengan didampingi oleh keluarganya di rumah.
Kami selaku guru menanggapi rencana tersebut dengan santai saja sebagai suatu ide yang cukup menarik dengan adanya tujuan lain yang hendak dicapai yakni pembentukan karakter.
Namun, sebelumnya sebagai pihak yang berinteraksi secara langsung dengan peserta didik di sekolah menurut kami pemberian PR ini masih memegang peranan penting dalam proses pembelajaran secara kontinuitas.
Oleh karena itu, selaku guru izinkan kami memaparkan alasan atau pandangan bahwa PR ini masih diperlukan. Para orang tua dan wali murid sekalian sangat perlu untuk mengetahuinya.
Pertama, PR untuk me-review dan meningkatkan pemahaman materi ajar