Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bunda Corla dan Para "Emak-emak" Boleh Viral Asalkan Tetap Bermoral

26 Oktober 2022   13:58 Diperbarui: 5 November 2022   09:25 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena jika hanya memperdulikan kepopuleran tanpa menjaga sikap, perbuatan dan perkataan di media sosial, maka hal itu hanya akan menjadi aib tersendiri di kemudian hari.

Pasalnya, apa yang telah tersebar di media sosial atau internet sudah menjadi sebuah jejak digital yang masih bisa diakses oleh siapapun dan kapanpun di masa depan.

Apakah emak-emak yang terobsesi untuk viral sudah memtimbangkan dampak kedepannya? 

Bagaimana jika sesuatu yang mungkin menjadi sebuah aib malah diketahui oleh anak sendiri di kemudian hari. 

Atau bahkan karena aksi emak di media sosial, anak lah menjadi korban bully dan olok-olokan dari teman-temannya.

Semoga tidak ada dampak buruk yang terjadi ulah emak karena ingin viral

Penulis sangat yakin dan percaya bahwa masih banyak diluar sana sosok emak yang mampu menjadi 'figur' yang baik dimata semua kalangan. 

Sosok emak yang seperti Bunda Corla itu banyak. Begitu pula dengan sosok emak-emak yang mampu menampilkan versi terbaik dari dirinya juga masih terjaga hingga kini.

Masyarakat sebagai penikmat konten yang dihadirkan oleh emak-emak itu harus bisa bersikap profesional dengan menilai secara objektif, dan bukan secara subjektif.

Masyarakat hanya perlu mengoreksi kelakuan emak-emak yang viral jika ada bagian dari aksinya yang keliru. Agar emak-emak yang viral itu dapat berubah dan memperbaiki diri menjadi lebih terhormat karena sudah menjadi kodrat dan tugas mulianya sebagai seorang pembentuk akhlak generasi.

Kita semua menghormati dan meninggikan martabat semua sosok emak di muka bumi ini. Emak-emak sudah dikenal sejak dulu sebagai sosok yang hebat yang senantiasa beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun