Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bunda Corla dan Para "Emak-emak" Boleh Viral Asalkan Tetap Bermoral

26 Oktober 2022   13:58 Diperbarui: 5 November 2022   09:25 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekelompok emak-emak di Balikpapan terinspirasi dari Citayam Fashion Week dan melakukan hal yang sama di Simpang Balikpapan (KOMPAS.COM/Ahmad Riyadi)

Mungkin setiap orang punya keunikan dan ciri khasnya tersendiri baik itu dari cara dia bersikap maupun caranya berbicara, termasuk pula Bunda Corla ini.

Tetapi ada beberapa hal yang menurut kami kurang layak atau kurang pantas untuk ditonton atau bahkan untuk ditiru oleh orang-orang yang menyaksikannya. 

Dari segi cara berbicara, Bunda Corla ini agak sering menyampaikan kalimat yang cenderung kasar, carut-marut, memaki hingga berteriak sambil mengucapkan nama salah satu binatang berkaki empat. 

Sebenarnya apa yang dilakukan itu mungkin sah-sah saja menurut si Bunda Corla. Lha, wong dia berhak untuk berekspresi dengan cara seperti itu. Ya kan?

Akan tetapi cukup disayangkan juga karena dia melakukannya di media sosial yang memiliki jangkauan pemirsa yang begitu luas dan tak terbatas. 

Penulis rasa yang menyaksikan live Bunda Corla ini tidak hanya orang dewasa saja melainkan juga disaksikan oleh para remaja atau anak muda.

Secara psikososial, apa yang disaksikan oleh para remaja dan anak muda dalam tayangan live Bunda Corla tersebut pasti sedikit banyaknya akan mempengaruhi pola kepribadian atau karakter mereka.

Bisa saja anak-anak muda akan meniru bagaimana cara Bunda Corla berbicara dan bersikap serta cara mengekspresikan perasaan dan segala hal yang terlintas dalam benaknya layaknya Bunda Corla. 

Memang cukup disayangkan ketika Bunda Corla berhasil membawakan sosok dirinya yang apa adanya. Bunda Corla mungkin memilih untuk menjadi dirinya sendiri yang bebas berekspresi. 

Namun, hanya saja dia tidak memperdulikan pengaruhnya terhadap generasi bangsa. Selain itu hal yang menjadi perhatian kita bersama adalah mengapa fenomena seperti ini gampang sekali untuk viral dan menjadi trending di media sosial.

Dimana kini media sosial tidak hanya ada orang dewasa, melainkan banyak sekali anak kecil saat ini yang sudah main hp dan bermedia sosial sejak dini. 

Apakah orang Indonesia memang lebih tertarik dan menyukai konten-konten seperti itu. Terlepas dari sisi viralnya yang kebanyakan didukung oleh faktor warganet yang ikut-ikutan karena takut ketinggalan informasi terkait kepopuleran seseorang yang tengah viral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun