Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Fleksibilitas Orangtua Agar Tak "Kaku" dalam Mendidik Anak Mencintai Buku

21 Oktober 2022   11:44 Diperbarui: 23 Oktober 2022   09:00 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca buku bersama anak. (Shutterstock via Kompas.com)

Penulis sendiri sebagai orangtua yang saat ini sedang memiliki anak kecil yang masih berumur kurang dari 3 tahun. Kami menyadari betul bahwa dengan mengenalkan anak dengan buku mampu meningkatkan kecerdasan anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.

Selaku orangtua yang sangat menginginkan anak memiliki kemampuan literasi yang baik, maka ada beberapa hal di bawah ini yang kami terapkan secara konsisten dan berkelanjutan hingga saat ini.

Pertama, membacakan buku bacaan saat anak beraktivitas di rumah. 

Di usia anak kami yang sangat belia saat ini, bisa dipastikan bahwa ia sedang dalam fase yang sangat aktif dalam bergerak. Anak kami memang bisa dibilang sangat aktif dan tidak ada kata diam dalam kamusnya saat ini.

Sebut saja saat makan, memasang baju, memandikannya, bahkan ketika hendak menidurkannya. Palingan anak kami bisa diam ketika menyaksikan tayangan di TV atau menyaksikan video interaktif yang ada di handphone. 

Jika saja kami baru akan mengenalkan anak dengan buku ketika menunggu anak sudah mau diam tentu upaya tersebut tidak akan bisa dicapai kecuali ketika dia sudah beranjak pada usia yang semakin besar.

Padahal mengenalkan dan mendekatkan anak dengan buku harus dilakukan sedini mungkin bahkan sudah harus dimulai ketika anak masih berada di dalam kandungan ibunya.

Oleh sebab itu, ketika ada kesempatan kami selaku orangtua akan mengajak anak untuk menyimak apa yang ada di dalam lembaran buku bacaan.

Orangtua harus mampu memahami kondisi dan situasi kapan waktu terbaik untuk mengajak anak untuk membaca buku. Misalkan ketika anak sudah mulai jenuh dengan mainan yang dimainkannya. 

Maka pada saat itu orangtua bisa mengajak anak untuk bersama-sama membaca buku. Walaupun waktunya hanya bertahan sebentar saja di mana setelah itu anak akan kembali kepada aktivitasnya untuk bermain. 

Namun yang jelas anak secara konsisten harus diberikan stimulasi dan pengalaman tentang kegiatan membaca buku ini.

Apa yang sudah kami lakukan ini walaupun belum bisa diukur hasilnya untuk saat ini tetapi sudah ada beberapa hal yang cukup membanggakan. 

Di mana terkadang anak lah yang mengajak kami untuk dibacakan buku. Biasanya menjelang tidur anak kami akan menyodorkan buku bacaan favoritnya kepada kami untuk didongengkan seperti biasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun