Karena sering kita menjumpai anak-anak yang hanya dikurung di rumah menjadi terkesan "takut" ketika bertemu orang lain yang tidak ia kenali dengan menjauhinya.
Oleh sebab itu, dengan mengajak anak berjalan kaki menjadikan anak dapat beradaptasi dan berani untuk berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
3. Meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan anak.
Pada saat jalan kaki, kita pasti akan sering menemui hal-hal baru dan menarik untuk dicermati.
Pada saat jalan-jalan kita ketemu pohon jambu atau pohon mangga yang sedang berbuah. Maka pada saat itu kita bisa mengenalkan kepada anak tentang seperti apa pohon jambu dan buahnya, seperti apa pohon mangga maupun buahnya, dan lain sebagainya.
Intinya berbagai hal yang belum diketahui oleh anak atau sesuatu hal yang selama ini hanya kita ajarkan melalui metode ceramah, maka pada saat jalan kaki kita bisa secara langsung mengenalkannya kepada anak.
Oleh karena itulah maka berinteraksi atau mengenalkan hal-hal baru kepada anak saat jalan kaki mampu meningkatkan pengetahuan dan kecerdasannya.
4. Mengajarkan anak untuk tidak malas dan mengeluh.
Pada awalnya, ketika penulis mengajak anak untuk jalan kaki ia memang menunjukkan sikap yang menandakan bahwa ia malas untuk jalan kaki. Bahkan setelah dipaksa untuk jalan kaki pun anak malah meminta untuk digendong.
Tapi dengan seiring berjalannya waktu, anak kami sudah tidak malas lagi untuk jalan kaki dan juga jarang mengeluh ketika memang sudah agak merasa lelah.
Ketika anak tiba-tiba minta digendong, kami bisa menyampaikan secara baik dan penuh kasih sayang kepada anak bahwa kondisi kakinya masih sehat dan kuat untuk berjalan kaki jadi tidak ada alasan untuk digendong.
Akhirnya dengan penjelasan yang logis tersebut ditunjang dengan belajar dari keteladanan orang tuanya, maka anak bisa berjalan kaki tanpa mengeluh.