Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sepenggal Romantisme Jalan Kaki Semasa Sekolah

14 Oktober 2022   13:04 Diperbarui: 14 Oktober 2022   22:35 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan kaki di pelosok negeri. Anak-anak SDN Mawan berjalan kaki pulang sekolah di Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digoel, Papua (KOMPAS/AGUS SUSANTO)

Tempat wisata itu menawarkan gua stalaktit yang bisa dilintasi untuk menuju puncak sebuah bukit yang dari sana kita bisa menikmati keindahan lanskap Kota Payakumbuh yang masih rimbun dan dalam suasana hening tertutup embun.

Oleh sebab itulah maka penulis dan teman-teman semasa SMA menjadikan kebiasaan jalan kaki setiap Ahad pagi jadi sebuah rutinitas yang sangat seru dan menyenangkan.

Semasa kuliah, penulis rutin jalan kaki ke kampus. Berikut Kawasan Malioboro yang sering penulis tapaki ketika weekend (Shutterstock via Kompas.com)
Semasa kuliah, penulis rutin jalan kaki ke kampus. Berikut Kawasan Malioboro yang sering penulis tapaki ketika weekend (Shutterstock via Kompas.com)
Kebiasaan jalan kaki di masa sekolah berlanjut hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Kala itu penulis yang berstatus sebagai mahasiswa rantau lantaran memilih untuk kuliah di Kota Pelajar, Jogja.

Hampir setiap hari penulis selalu jalan kaki ketika hendak berangkat dan pulang dari kampus.

Karena memang di masa-masa awal perkuliahan penulis belum memiliki kendaraan pribadi sehingga untuk menuju kampus ditempuh dengan cara berjalan kaki.

Momen jalan kaki semasa kuliah menjadi sebuah kenangan yang masih hangat dalam ingatan penulis hingga kini.

Bagaimana tidak, seringkali saat itu penulis berjalan kaki menuju kampus demi mengikuti perkuliahan yang dijadwalkan di siang atau sore hari. 

Jogja termasuk kota yang panas. Alhasil, walaupun jarak dari tempat tinggal ke kampus tidak terlalu jauh namun tetap saja keringat selalu bercucuran lantaran melintasi panasnya jalanan akibat terik matahari.

Namun demikian penulis sangat menikmati kebiasaan jalan kaki semasa kuliah. Karena penulis bisa berinteraksi dengan warga sekitar dengan segala keramahtamahan sesuai dengan slogan "Yogyakarta Berhati Nyaman".

Kebiasaan jalan kaki menuju kampus ini menjadi rutinitas penulis yang berlanjut hingga semester 5 perkuliahan. Karena pada semester berikutnya, penulis sudah bisa membeli sepeda sebagai moda transportasi menuju kampus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun