Tugas mulia guru dalam membina akhlak dan karakter seluruh siswa pada zaman terkini merupakan sebuah PR dan tantangan yang sangat berat.
Terlebih di situasi dan kondisi dunia saat ini yang merupakan akhir zaman dengan segenap masalah dan problematika kehidupan yang dapat menjerumuskan manusia ke lembah kehinaan.
Pengaruh globalisasi dan kemajuan zaman yang berkembang saat ini tak ayal juga membawa dampak negatif bagi umat.
Lantaran kemajuan zaman dijadikan celah untuk melakukan maksiat dan berbuat dosa yang dapat menghinakan diri sendiri kepada Allah SWT.
Contohnya saja kemajuan teknologi dan informasi saat ini selain memberikan kemudahan bagi umat dalam menunjang berbagai aktivitasnya, juga dapat membawa sisi negatif tentunya ketika terjadi loss control dari seorang individu maupun kelompok.
Misalnya saja di masa pandemi ketika diterapkannya model belajar dari rumah (BDR) atau pembelajaran daring (dalam jaringan/ online) di mana siswa bersentuhan langsung dengan yang namanya internet serta media sosial.
Internet dan media sosial merupakan jagat maya namun juga merupakan wujud nyata dari kehidupan manusia karena di dalamnya berisi segala jenis dan model watak dan kepribadian umat manusia.
Ketika fenomena tersebut tidak difilterisasi secara ketat, maka dapat membawa dampak buruk yang signifikan dalam mempengaruhi anak dan atau siswa ke arah yang negatif dalam berbagai bentuk penyimpangannya.
Untuk itulah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW selalu digelar demi merefresh dan mereview kembali sudah sejauh mana kita sebagai umatnya dalam meneladani akhlak dan cara Nabi Muhammad SAW memandang kehidupan dunia ini.
Di lingkungan sekolah, guru selalu berupaya membangun karakter dan akhlak siswa agar menjadi manusia yang mulia dalam kehidupan saat ini dan di kemudian hari.
Tantangan dan dilema yang begitu nyata dihadapi oleh guru saat ini memang dalam hal membina karakter siswa.