Disamping itu pula laptop atau perangkat komputer yang digunakan proktor juga mengalami error.Â
Kemarin pada saat terjadi error --- tidak bisa memuat nomor token yang dibutuhkan siswa untuk dapat login dan masuk ke halaman soal ANBK --- kami selaku teknisi dan proktor agak sedikit kebingungan mengapa token tak bisa dikeluarkan padahal siswa sudah tak sabar ingin mengerjakan soal ANBK.
Ternyata solusinya adalah dengan melakukan restart pada perangkat yang digunakan oleh proktor. Sehingga ketika sudah melakukan restart dan login kembali nomor token bisa dikeluarkan dan siswa bisa masuk ke halaman soal ANBK.
Kedua, ketersedian komputer/laptop yang digunakan untuk ANBK.
Sekolah kami bisa dikatakan kekurangan fasilitas laptop. Sekolah kami belum memiliki laptop yang memadai lantaran belum memiliki laboratorium komputer.
Di sekolah lain ada yang memperoleh bantuan Chromebook dalam jumlah yang besar dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan ANBK ini dikarenakan sudah memiliki laboratorium atau ruangan yang difungsikan sebagai ruang komputer atau laptop.
Di sekolah kami hanya ada 4 laptop dan 3 Chromebook yang mana 1 laptop digunakan untuk proktor.
Itu artinya laptop yang tersedia di sekolah hanya 6 buah laptop beserta Chromebook. Sedangkan seharusnya perangkat yang harus disiapkan berjumlah minimal 15 buah.
Karena siswa yang ditunjuk oleh pusat untuk mengerjakan soal ANBK berjumlah 30 orang. Maka dengan perangkat yang tersedia minimal 15 buah tersebut, pelaksanaan ANBK bisa dibagi menjadi dua sesi.
Maka untuk mencukupi kekurangan perangkat komputer atau laptop ini, sekolah meminta kesediaan orangtua yang anaknya terpilih untuk mengerjakan soal ANBK agar secara swadaya menyiapkan laptop sendiri dari rumah.
Disamping itu pula guru-guru yang memiliki laptop juga bersedia meminjamkan laptopnya untuk mensukseskan pelaksanaan ANBK di sekolah.Â