Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Memutus Polemik Penggunaan Air Minum Kemasan Perlu Sinergitas Semua Pihak

25 September 2022   09:01 Diperbarui: 26 September 2022   15:40 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan membahas polemik operasional produksi perusahaan air minum kemasan di Sungai Kamuyang (Dokpri/arsil taka)

Konsep kemudahan dan praktis yang disuguhkan oleh air minum kemasan ini menjadikan pola hidup dan kebiasaan masyarakat menjadi berubah drastis.

Masyarakat lebih tertarik untuk membeli air minum kemasan atau mengisi ulang galon di rumah daripada memasaknya di dapur.

Sudah sangat kontras dengan apa yang dulu dilakukan oleh orang-orang terdahulu. 

Ketika dulu di masa kanak-kanak, ibu masih terbiasa untuk memasak air untuk diminum menggunakan kayu bakar.

Sedangkan kini untuk kebutuhan air minum keluarga, cukup mengandalkan air galon dan air minum kemasan lainnya.

Apalagi hal tersebut ditunjang dengan adanya alat elektronik rumah tangga berupa dispenser yang bisa menghadirkan air dingin dan panas dalam waktu sekejap saja.

Berbeda halnya jika air dimasak dulu dengan api di kompor gas misalnya, akan ada banyak hal yang akan dikorbankan karena masyarakat juga memandangnya dari segi ekonomi agar lebih hemat biaya.

Sehingga mau tak mau masyarakat terpaksa harus bergantung kepada air minum kemasan atau air galon yang sebenarnya kini dalam ancaman terkontaminasi kandungan Bisphenol-A (BPA) yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Ilustrasi botol plastik, bahaya plastik kemasan. Bahaya Bhispenol A (BPA), kandungan dalam plastik kemasan.(SHUTTERSTOCK/Pressmaster via Kompas.com)
Ilustrasi botol plastik, bahaya plastik kemasan. Bahaya Bhispenol A (BPA), kandungan dalam plastik kemasan.(SHUTTERSTOCK/Pressmaster via Kompas.com)

Berdasarkan riset yang dilakukan Kompas.id, mengenai informasi air minum kemasan galon terkontaminasi kandungan Bisphenol-A (BPA) menimbulkan kekhawatiran bagi warga khususnya yang berada di Jakarta.

Hal ini terus menjadi polemik lantaran penggunaan air minum dalam kemasan galon berbahan polikarbonat masih terus terjadi. Dari sejumlah studi yang menjadi rujukan, paparan BPA pada penggunaan air minum dalam kemasan galon berbahan polikarbonat berpotensi berbahaya bagi kesehatan.

Pentingnya Menjaga Sumber Air demi Keberlangsungan Kehidupan di Bumi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun