Palingan jumlah bunga yang masuk jumlahnya hanya dibawah Rp 2.000 ke bawah.
Sedangkan biaya administrasinya setia dengan besaran yang tak berubah-ubah yakni sebesar Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu untuk biaya pengelolaan rekening tergantung kebijakan masing-masing bank.
Hal yang penulis rasakan selama ini memang rasa keberatan lantaran besaran biaya administrasi bulanan tidak sebanding dengan bunga yang diterima.
Hal tersebut menimbulkan kontradiksi dan mendorong kami untuk memindahkan dana ke bank syariah.
Alasan hijrah ke bank syariah karena sistem bagi hasil
Kini, penulis menyimpan uang di salah satu rekening bank syariah. Setiap dana penghasilan yang masuk melalui rekening bank konvensional misalnya dana gaji bulanan, TPP atau tunjangan dan tambahan penghasilan lainnya yang masuk melalui bank konvensional akan langsung kami tarik lalu setelah itu dihimpun di rekening bank syariah.
Jadi, eksistensi rekening bank konvensional tetap dipertahankan. Karena bagaimanapun kebanyakan transaksi keuangan masih perlu menggunakan rekening bank konvensional.Â
Misalnya untuk keperluan transfer antar bank kepada rekan kerja. Lebih menguntungkan bila bank tujuan transfer sama sehingga terbebas dari biaya administrasi yang jumlahnya lumayan terasa cukup memberatkan.
Dengan menyimpan uang di bank syariah, sebagai nasabah kami memperoleh profit berupa sistem bagi hasil dengan jumlah yang lebih baik dari jumlah bunga dari bank konvensional.
Logikanya adalah karena total dana yang dihimpun di bank syariah sudah jauh lebih besar ketimbang uang yang ada di dua rekening bank konvensional lain.
Serta hal mendasar yang paling penting adalah adanya rasa tenang dan keikhlasan ketika menabung atau menyimpan uang di bank syariah.