Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Tips Financial Planning bagi Pasangan Muda Menghindari "Two-Income Trap"

14 September 2022   04:52 Diperbarui: 15 September 2022   05:45 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan muda merencanakan keuangan untuk menghindari two-income trap (Foto: shutterstock)

Kebutuhan tersebut wajar saja jika ingin dipenuhi oleh pasangan muda dengan dasar total pendapatan yang cukup logis untuk dialokasikan untuk pembiayaan kebutuhan yang disebutkan di atas.

Dua hal yang terkadang secara buru-buru ingin dipenuhi oleh pasangan muda adalah kebutuhan untuk memiliki rumah sendiri dan mobil pribadi.

Kedua hal tersebut masing-masing memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Namun harus benar-benar dilakukan dengan perhitungan yang matang agar pasangan muda di kemudian hari tidak terjebak akibat kesulitan membayar cicilan rumah beserta cicilan mobil.

Pasangan muda harus berembuk dan menimbang-nimbang mana saja kebutuhan yang perlu untuk pertama sekali dipenuhi.

Jika dilakukan perhitungan secara matang tentu kemungkinan besar kebutuhan rumah tangga yang wajib dipenuhi adalah keberadaan rumah untuk tempat tinggal bersama keluarga tercinta.

Oleh sebab itu, pasangan muda harus mendahulukan menyelesaikan cicilan rumah, baru setelah itu membayar cicilan yang lain misalkan untuk mobil, tanah, ruko dan sebagainya.

Jangan sampai pasangan muda masuk jebakan two-income trap (ilustrasi via ilovelife.co.id)
Jangan sampai pasangan muda masuk jebakan two-income trap (ilustrasi via ilovelife.co.id)

Karena jika tidak seperti itu maka pasangan muda bisa terjebak pada fenomena "two-income trap" atau jebakan dua sumber penghasilan.

Akibat suami dan istri yang sama-sama memiliki penghasilan, mereka langsung mengalokasikan semua pendapatannya untuk membayar cicilan. Dengan kata lain total pendapatan yang ada, lebih besar dialokasikan untuk membayar cicilan ketimbang disisihkan untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih penting.

Rekan kerja kami yang sudah senior dan atau hampir memasuki masa purnabakti pernah mengingatkan untuk segera memiliki rumah karena secara kebetulan suami dan istri sama-sama bekerja dan memiliki penghasilan yang cukup untuk membeli sebuah rumah.

Caranya adalah gaji suami dapat dialokasikan dengan jumlah yang cukup besar untuk membayar cicilan rumah. Sedangkan penghasilan istri dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan harian rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun