Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar dari Kasus Suap Rektor Unila, Jalur Mandiri Rawan Korupsi Perlu Evaluasi

25 Agustus 2022   03:26 Diperbarui: 29 Agustus 2022   09:56 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seleksi penerimaan melalui jalur mandiri rawan terjadi korupsi (via KOMPAS.com)

Karena ada kerabat --- bukan kerabat kandung melainkan berasal dari kampung yang sama --- yang mengetahui penulis berkuliah di daerah yang sama dengan kampus yang akan ia tuju, akhirnya ia meminta bantuan penulis untuk menemaninya selama mengikuti proses seleksi penerimaan masuk universitas tersebut.

Ibaratnya penulis menjadi "guide" atau penunjuk jalan agar ia dan keluarganya tidak tersesat.

Penulis yang kala itu sudah cukup menguasai rute perjalanan menuju beberapa tempat dan sudut lokasi yang akan dituju menerima tawaran tersebut untuk membantu menemaninya menuju lokasi kampus tujuan.

Hanya sekedar informasi saja tanpa bermaksud lain, kerabat ini hendak melamar sebagai calon mahasiswa baru jurusan kedokteran.

Ya, kebetulan orang tuanya memiliki kesanggupan dan kemampuan finansial yang memadai sehingga ia dapat memilih jurusan yang terbilang sebagai salah satu jurusan eksklusif di kampus Indonesia karena terkenal akan biaya kuliahnya yang sangat mahal.

Sedangkan kala itu pula kerabat ini ditemani langsung oleh keluarganya agar proses ia mengikuti seleksi masuk universitas jalur mandiri ini dapat dikawal langsung oleh orang tuanya.

Dalam proses masuk universitas jalur mandiri ini penulis sempat menangkap sinyal informasi mengenai biaya yang akan disiapkan oleh pihak mahasiswa demi adanya peluang diterima di jurusan dan di kampus tersebut.

Dari UKT yang ditentukan kampus, orang tuanya sudah berinisiatif akan menggelontorkan dana sebesar Rp 70 juta agar bisa diterima di kampus tersebut.

Walaupun dikala itu penulis juga sempat mendengar orang tuanya mengatakan bahwa potensi anaknya bisa diterima di kampus tersebut masih misteri lantaran ada indikasi bahwa orang tua calon mahasiswa lain juga akan menggelontorkan uang namun dengan jumlah yang lebih besar. 

Bagaikan sebuah acara lelang, siapa yang mampu mematok harga yang tinggi maka ialah yang akan menjadi pemenangnya. semakin besar dana yang digelontorkan maka akan semakin besar peluang untuk diluluskan memilih jurusan impian di kampus tersebut.

Dengan cara seperti itu tentu sudah ada indikasi praktek yang negatif yang akan mengarah kepada tindakan tak terpuji seperti korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun