Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pengalaman Keberhasilan Pemberian MPASI Tanpa Drama Orangtua dan Mertua

21 Agustus 2022   03:00 Diperbarui: 21 Agustus 2022   12:08 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nenek peduli pemberian MPASI untuk cucu (via arigetas.com)

Disamping itu pula bahwa istri juga membagikan ilmunya kepada penulis terkait MPASI ini.

Istri sempat mewanti-wanti kepada penulis untuk tidak sembarangan memberikan makanan kepada bayi kami.

Walaupun tekstur makanan tersebut dalam keadaan lunak atau lembut sekalipun, tetap tidak boleh asal menyuapi bayi.

Istri juga sempat mengatakan bahwa kapasitas lambung bayi akan berkembang sesuai usianya.

Saat usia bayi baru 6 bulan saja ukuran lambung bayi masih sebesar bola pingpong. Ukuran lambung bayi akan terus membesar sesuai bertambahnya usia bayi.

Lalu, pada usia 6 bulan itulah bayi baru bisa diberikan MPASI karena dianggap sudah cukup siap untuk menerima bahan makanan bertekstur.

Itulah alasan mengapa pemberian MPASI ini harus diawasi secara ketat dan terarah.

Di masa-masa awal pemberian MPASI ini tekstur makanan yang akan disuapi ke bayi dipastikan harus benar-benar dalam keadaan halus dan lembut.

Sebuah istilah yang sangat akrab dengan MPASI, yaitu puree (atau pure). Puree merupakan makanan yang sudah dilembutkan agar lebih mudah dan aman saat dinikmati oleh bayi.

Misalkan bayi mulai dikenalkan dengan buah-buahan karena mengandung vitamin yang baik untuk perkembangan otak dan fisik bayi. Seperti puree pisang, puree buah naga, puree pir, puree kabocha, dan dari buah-buahan lainnya.

Disamping itu bayi juga sudah bisa mulai dikenalkan dengan bahan puree berupa karbohidrat seperti puree jagung, puree kentang, puree beras merah organis, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun