Banyak orang yang tergila-gila dengan kucing impor karena kemolekan tubuhnya dan kecantikan bulu yang dimiliki kucing impor.Â
Banyak sekali saat ini masyarakat yang rela menghabiskan banyak biaya hanya untuk memberikan service terbaik untuk kucing impor yang dimiliki.Â
Walau sebagaimana yang kita tahu bahwa perlakuan untuk kucing impor sangat berbeda dengan kucing kampung.
Kucing impor membutuhkan berbagai produk dan barang tertentu, makanan tertentu hingga harus di grooming dan vaksinasi.
Keberadaan kucing impor yang sudah merajalela saat ini, kucing kampung menjadi termarjinalkan.
Oleh karena itulah akibat tidak adanya perhatian yang diberikan oleh masyarakat maupun petugas kesehatan hewan kepada kucing liar ini telah menyebabkan populasi kucing liar menjadi tak terkontrol.
Sepertinya itulah yang mendorong seorang TNI yang menembak mati kucing-kucing liar yang berkeliaran di sekitar kawasan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, Bandung, Jawa Barat.
Di satu sisi kita merasa sangat prihatin dan kasihan terhadap nasib kucing-kucing liar tersebut yang pada akhirnya ketemu ajal dengan cara yang tidak berperikehewanan.Â
Namun disisi lain kita merasa bahwa cara seperti itu dapat diterima atau sehat lantaran keberadaan kucing liar yang telah meresahkan warga.
Sepertinya insiden penembakan kucing liar ini bukan tanpa alasan yang mana masyarakat Indonesia pada umumnya sangat mencintai kucing. Jadi tak mungkin jika kucing tersebut ditembak mati tanpa ada alasan dibaliknya.
Kejadian ini semakin membuka mata dan menarik perhatian kita terkait keberadaan kucing liar yang saat ini sudah semakin meresahkan.