Karena iba akhirnya penulis bersedia merawat anak kucing tersebut dan membawanya pulang.Â
Tak lama setelah anak kucing ini tinggal dan menetap ke rumah kami, datanglah seekor induk kucing yang dengan hamil besar dan sepertinya tak lama lagi akan melahirkan anak-anaknya.Â
Kebetulan tetangga yang berada persis di samping rumah kami juga merupakan orang yang menyukai kucing akhirnya kucing tersebut melahirkan di kawasan rumahnya. Kucing tersebut telah melahirkan 3 ekor anak yang memiliki bulu yang menarik.Â
Ternyata setelah ditelusuri induk kucing tersebut milik tetangga kami namun berbeda perumahan.Â
Disinyalir tetangga ini tidak menginginkan kucingnya melahirkan di rumahnya akhirnya dia mengusir kucing tersebut. Kondisi seperti ini memang seringkali kita jumpai saat ini.Â
Dimana para perawat kucing---warga biasa---banyak yang membuang kucingnya ketika hendak melahirkan. Pada akhirnya tentu keberadaan kucing ini akan meresahkan dan mengganggu kenyamanan orang lain.
Tidak sekali dua kali dan penulis tidak hanya bertemu dengan satu atau dua orang saja yang melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.Â
Dari dulu polanya seperti itu ketika kucing tersebut masih anak-anak atau remaja para perawat kucing bersedia untuk merawatnya namun ketika kucing tersebut sudah dewasa malah banyak perawat kucing yang membuang kucing tersebut ketika kucingnya tengah hamil.
Buntutnya adalah jumlah kucing liar akan semakin ramai. Dan itulah yang menyebabkan sebagian orang merasa terganggu dan tidak nyaman akibat melonjaknya populasi kucing liar ini.
Selain itu pula bahwa kini kecenderungan masyarakat untuk merawat kucing kampung juga sudah tergerus karena keberadaan kucing impor.Â