Korelasi antara lagu anak-anak sebagai konten pelajaran kesenian dan upaya pembentukan Profil Pelajar Pancasila
Sepertinya penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka saat ini dapat dijadikan momentum untuk kembali mengenalkan dan mengajarkan lagu anak-anak.
Pengenalan lagu anak-anak ini bisa menjadi sebuah konten pelajaran pada muatan lokal atau mata pelajaran kesenian.
Untuk mengisi kegiatan kesenian maka para siswa diperdengarkan lagu anak-anak baik dari lagu yang sudah beredar saat ini maupun merangsang siswa untuk menciptakan lagu anak-anak secara mandiri maupun berkelompok.
Kegiatan pada muatan lokal dan mata pelajaran kesenian ini akan memiliki efek positif yang berbanding lurus dengan upaya pembentukan Profil Pelajar Pancasila.
Dalam Profil Pelajar Pancasila terdapat 6 dimensi yang semuanya memiliki tautan dan keterkaitan kepada lagu anak-anak.
Lirik yang ada pada lagu anak-anak ini bisa menjadi pelajaran positif untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila.
Nah begitu luar biasa manfaatnya jika lagu anak-anak kembali diajarkan kepada para siswa karena dapat memiliki efek dan dampak positif untuk membentuk karakter Profil Pelajar Pancasila pada diri siswa sebagaimana yang dicita-citakan oleh Kurikulum Merdeka.
Peranan dan tanggung jawab semua pihak membentuk karakter bangsa melalui lagu anak-anak
Tanggung jawab untuk pembentukan generasi bangsa dengan ciri Profil Pelajar Pancasila sejatinya tidak boleh hanya dibebankan kepada guru, sekolah atau dunia pendidikan saja. Namun hendaklah semua pihak mengambil peran dan posisinya masing-masing.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan oleh semua pihak terkait demi menjaga eksistensi untuk terus menyebarkan nilai-nilai positif pada lagu anak-anak.
1. Orang tua mendukung pengenalan lagu anak-anak kepada anak saat di rumah