Tentu hal tersebut tidak baik karena dapat mempengaruhi tindakan kenakan anak yang mengarah kepada perbuatan cabul, mesum, pornografi, dan sebagainya akibat efek lagu bernuansa "cinta-cintaan".
3. Menjadi viral sejak dini?
Sosok Farel prayoga yang diundang ke istana hanya untuk menyanyikan lagu dewasa di hadapan ribuan penonton baik yang yang berada di istana maupun yang menyaksikan secara streaming dan layar kaca.Â
Secara tidak langsung mengajarkan kepada anak-anak lain yang menyaksikan aksi Farel bahwa untuk menjadi terkenal dan viral bisa dimulai sejak usia dini.
Ternyata untuk bisa terkenal dan viral tidaklah sulit untuk diraih. Cukup membuat konten-konten yang menarik perhatian khalayak jaga maya maka kepopuleran pun akan diraih.
Maka jangan heran saat ini kita melihat banyak sekali bocah, anak-anak, remaja hingga orang dewasa sekalipun yang berlomba-lomba untuk membuat konten di media sosial agar viral dan terkenal.
Selain mengundang Farel, saya kira alangkah bijaknya pihak istana juga mengundang anak-anak hebat lainnya yang ikut mengukir prestasi di berbagai bidang baik skala nasional hingga internasional.
Apalagi belum lama ini kita merayakan Hari Anak Nasional, namun tercoreng dengan kasus bully anak SD yang merekam aksi temannya yang dipaksa memperkosa kucing lalu kontennya disebarkan di media sosial.
Sungguh kami rasa apa yang terjadi di istana kemarin masih kurang pantas untuk diperlihatkan ke publik walaupun niatnya mungkin untuk menghibur. Hanya saja masih minim edukasi. sayang sekali.
4. Sisi positif: menjadi anak yang percaya diri dan kreatif
Selain itu, tetap saja kita patut mengapresiasi sosok Farel yang sudah memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan layak diacungi jempol.
Untuk tampil di istana dan menunjukkan aksi membawakan lagu tersebut tidaklah mudah karena membutuhkan kepercayaan diri yang tinggi.
Rasa percaya diri dan sikap kreatif yang dimiliki Farel perlu ditiru anak-anak lain tapi untuk aksi dan tindakan yang lebih positif lagi.