Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Farel Prayoga "Ojo Dibandingke" dan Lagu Anak Kehilangan Marwah pada HUT ke-77 RI

18 Agustus 2022   08:02 Diperbarui: 18 Agustus 2022   21:22 1966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika diperhatikan dengan seksama ternyata arti lirik lagu tersebut menggambarkan menjelaskan bahwa seseorang yang tidak ingin dibandingkan dengan orang lain. Sedangkan ia merasa dirinya jauh lebih baik daripada pesaingnya. Untuk itu si pesaing harus kalah dan hendaknya dia lah yang dipilih oleh sang pujaan hati.

Arti dari lirik lagu ini jika dicermati lebih dalam lagi mengandung makna bahwa mencintai harus dengan logika. Jika ingin membandingkan seseorang dengan yang lain coba liat apa kelebihan diantara keduanya, apakah ada prestasi atau ada hal yang patut dibanggakan atau tidak.

Sebagai seorang yang merasa paling layak dibandingkan pesaing, maka dia lah yang pantas untuk dicintai. Karena sebenarnya yang dia juga mencintainya, karena di hati ini hanya ada kamu.

Sebuah lagu yang sangat cocok didengarkan oleh seseorang yang sedang jatuh cinta, merasa kasmaran. Namun, dia juga merasa galau karena ada orang lain yang bisa saja menjegal langkahnya untuk dapat mengambil hati sang pujaan hati.

Nah, ternyata lagu ini juga pantas menjadi soundtrack dalam dunia perpolitikan. Hal mudah yang bisa dilakukan cukup dengan menggubah sedikit liriknya. 

Sebagaimana yang tadi dinyanyikan oleh Farel, "Di hatiku hanya ada, Pak Jokowi". Maka jadilah lagu politik yang bisa digunakan untuk kepentingan kampanye politik atau dimanfaatkan untuk kepentingan dan aksi para relawan politik.

Apa yang terjadi kemarin di istana, sepertinya masih wajar dan sah-sah saja. Mungkin karena semua larut dalam sukacita perayaan HUT RI ke-77.

Tapi kalau kita kaji lebih dalam, ada beberapa catatan penting yang perlu menjadi perhatian kita bersama.

1. Menjadi relawan politik yang "elegan"

Lagu "Ojo Dibandingke" yang dinyanyikan di istana, sepertinya mungkin bagian dari aksi relawan politik yang selalu mendukung presiden yang menjabat saat ini.

Kalau dilihat-lihat sepertinya cukup elegan model penetrasi kampanye yang dilancarkan oleh para relawan politik Pak Jokowi ini.

Sepertinya mereka tidak mau melewatkan sedikitpun kesempatan yang ada. Ketika masih memungkinkan maka berbagai jalan bisa ditempuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun