Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

4 Dasar Visioner Perjanjian Pranikah bagi Generasi Milenial

17 Agustus 2022   06:40 Diperbarui: 18 Agustus 2022   16:21 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernikahan adalah suatu hal yang sangat penting yang menjadi salah satu kebutuhan mendasar bagi semua orang.

Sepertinya tidak ada seorang pun manusia di muka bumi ini yang siap untuk hanya hidup sendiri tanpa pendamping disisinya padahal penting untuk menemani suka dan duka dalam mengarungi bahtera kehidupan ini.

Namun, jika membicarakan sebuah topik tentang pernikahan ini berujung menjadi sebuah obrolan yang sangat sensitif karena menyangkut privasi seseorang.

Apalagi jika pertanyaannya seputar hal-hal yang bersifat personal seperti; "kapan menikah?".

Bagi yang sudah memiliki calon pendamping hidup tentu akan sedikit lega untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Tapi lagi-lagi pertanyaan yang bisa menjadi sebuah beban dan tekanan, kapan menikah?

Menikah bukan soal siapa paling cepat bersanding di pelaminan. Menikah bukan suatu perkara sederhana seperti melaju di lintasan sirkuit untuk mencari pemenang siapa yang paling cepat mencapai garis finish. Bukan seperti itu. 

Apalagi untuk situasi dan kondisi seperti saat ini yang dipenuhi oleh berbagai permasalahan kehidupan yang begitu kompleks yang memengaruhi berbagai bidang.

Sehingga kemungkinan besar pasangan muda saat ini yang berasal dari generasi yang dikenal dengan istilah kaum milenial dan Gen Z, mereka memiliki pertimbangan yang sangat matang dalam menentukan kata final, yakni menikah.

Seperti yang diutarakan oleh Kakek Merza tentang pandangan anaknya sendiri dan para generasi Z, bahwa saat ini cukup sulit menjadi sebuah tantangan untuk bisa mempercayai orang lain untuk "istiqomah" seumur hidup. Sehingga sebagai langkah pengamanan diperlukan Perjanjian Pranikah (Prenuptial Agreement).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun