Pernah pula ia minta didoakan agar penglihatan bayinya dapat pulih kembali. Karena kata dokter, penglihatan bayinya belum sempurna.Â
Ia sudah membawa bayinya ke dokter mata dan dari hasil pengecekan diketahui bahwa saraf matanya pucat yang kemungkinan disebabkan oleh tekanan cairan yang dulu sempat menumpuk di bagian kepalanya.
Penglihatan bayi yang terkena hidrosefalus dapat pulih dan bisa melihat dengan baik asalkan terus distimulasi dengan baik.
Selanjutnya ketika bayinya sudah memasuki usia 5 bulan, bayinya menjalani fisioterapi sekali dalam sepekan.
Gunanya fisioterapi ini dilakukan untuk melatih otot-ototnya agar tidak kaku serta untuk melatih gerakan motorik kasarnya.
Karena pada usia tersebut, bayinya masih belum bisa miring dan tengkurap sendiri.
Selain itu, asupan nutrisi untuk si bayi harus terus diupayakan agar pertumbuhan fisiknya dapat berkembang menjadi lebih berisi sehingga dapat memanipulasi kondisi kepala yang masih besar karena masih adanya cairan hidrosefalus.
ketika memungkinkan maka bayinya terus dilatih untuk dapat memiringkan badannya, ditengkurapkan, serta diangkat badannya tanpa ditahan kepalanya dengan tujuan agar otot lehernya semakin kuat menopang beban pada bagian kepala.
Hingga pada akhirnya karena bayinya memang memiliki semangat yang tinggi sehingga ia sudah bisa miring dan tengkurap sendiri serta sudah mampu mengangkat kepalanya tanpa bantuan orang tua.
Kontol yang dilakukan untuk bayinya adalah kepada dokter spesialis anak, dokter spesialis bedah saraf, serta dokter spesialis mata.
Sungguh perjuangan yang sangat menggetarkan jiwa dan perasaan. Para orang tua yang anaknya terkena hidrosefalus memang memiliki semangat dan perjuangan  yang luar biasa demi kesembuhan anaknya.
Karena penulis mengikuti akun teman tadi maka penulis mengetahui setiap perkembangan dari bayinya dari story-story yang dibagikannya di akun media sosialnya.