Sehingga seolah-olah ia tidak dapat mengontrol keadaan malah kinerja pelayanannya menimbulkan komplain baik oleh pasien termasuk dari keluarga yang mendampingi.
Karena itu dalam proses rekrutmen tenaga kesehatan harus benar-benar dijaring yang memiliki kompetensi bidang keilmuan dan keterampilan yang dapat dipertanggungjawabkan.Â
Jangan lagi ada istilah "titipan" atau "berkat orang dalam". Agar petugas kesehatan yang direkrut dengan cara yang amanah dapat memperbaiki dan mengembalikan keadaan dan berperan aktif dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Pentingnya Transformasi dan Akselerasi Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Persalinan di Indonesia
Terkait masih kurang memuaskannya pelayanan kesehatan atas 3 aspek penting yang telah kami paparkan. Kondisi 3 hal tersebut sungguh sangat berpengaruh terhadap risiko kematian ibu maupun bayi yang dilahirkan.
Sebagai bukti konkret kami mengetahui secara langsung kabar tentang tetangga yang mengandung tiga bayi kembar sekaligus.Â
Secara kebetulan pula seorang ibu yang mengandung 3 bayi kembar tersebut merupakan seorang ibu muda yang usianya masih di bawah 23 tahun.
Kita tahu bahwa mengandung bayi kembar tidaklah gampang dan resikonya sangat besar.Â
Ketika sang ibu mengandung 2 orang bayi kembar, sungguh kondisi itu sangat beresiko. Sedangkan dengan kuasa Tuhan, ia harus mengandung 3 bayi secara sekaligus.Â
Nah, langsung saja pada saat sang ibu hamil sudah tiba waktunya untuk melahirkan ketiga bayi kembarnya tersebut ke dunia. Pada awalnya ia mendatangi Puskesmas yang ada di kampung kami.Â
Namun, karena fasilitas yang telah tersedia di Puskesmas tidak memadai dan tidak memungkinkan untuk dilakukan proses persalinan maka pihak Puskesmas akan merujuknya ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap namun lokasinya berada di Ibukota Provinsi.Â