Faktor penyebab yang sering terjadi adalah fasilitas kesehatan berupa sarana dan prasarana yang jumlahnya kurang atau tidak mencukupi kebutuhan pasien.Â
Misalkan saja untuk layanan NICU dalam keadaan penuh sehingga ketersediaan alat yang ada tidak dapat lagi menampung bayi yang baru dilahirkan.Â
Padahal jika bayi dilahirkan dalam keadaan butuh penanganan lebih lanjut dan harus dirawat di ruang NICU, maka tentu mau tak mau bayi tersebut harus segera memperoleh layanan yang semestinya.
Oleh sebab itu, maka biasanya proses rujukan ini dilakukan ketika Rumah Sakit maupun Puskesmas yang bersangkutan kekurangan alat.Â
Akibat dari sarana prasarana atau fasilitas kesehatan yang tidak mencukupi kebutuhan ini seringkali menyebabkan keterlambatan penanganan bagi ibu yang hendak melahirkan bayinya. Tak ayal kondisi ini menjadi salah satu penyumbang jumlah kematian ibu dan bayi cukup besar di negeri ini.
Sekali lagi, oleh karena itu peningkatan fasilitas kesehatan berupa sarana dan prasarana yang menunjang layanan yang dimaksud merupakan kebutuhan yang sangat mendesak mesti terus ditingkatkan oleh pemerintah.
3. Kapasitas Tenaga Kesehatan yang Kompeten yang Menangani Secara Efektif dan Efisien
Hal yang tak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah peningkatan kapasitas tenaga kesehatan yang berkompeten agar langkah penanganan yang akan diberikan kepada pasien dilakukan secara efektif dan efisien.
Terkadang hanya untuk memastikan apakah ibu dan bayinya perlu dirujuk saja perlu waktu yang cukup lama.Â
Perawat yang memastikan sudah fase ke berapa "bukaan" untuk proses seorang ibu dapat melahirkan bayinya saja terkadang hasil perhitungannya tidak akurat.Â
Petugas kesehatan yang mengelola proses administrasi, mendatangkan dokter maupun ambulans, malah petugas kesehatan tersebut seperti tidak bisa meng-handle dengan baik.