Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Studi Kasus Anak Hydrochepalus dan Wawasan Profesionalisme Orangtua Menangani ABK

26 Juli 2022   05:03 Diperbarui: 29 September 2022   11:54 1880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan dulu ketika keponakan kami ini masih berumur sekitar 6 tahun ia sudah sangat tertarik dengan kendaraan bermotor dan begitu antusias dan tahu istilah-istilah yang berhubungan dengan kendaraan bermotor.

Padahal jika dibandingkan dengan teman seusianya, mereka belum tentu bisa jago pula dalam menguasai beberapa informasi penting tentang kendaraan bermotor ini. Itu hanya contoh sederhana saja. 

Banyak contoh lainnya yang menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan IQ yang tidak kalah jika dibandingkan dengan anak-anak yang dalam keadaan normal atau yang tumbuh kembangnya tidak terganggu oleh penyakit bawaan yang diderita seperti hidrosefalus ini. 

Ilustrasi seorang ABK di SLB (sumber Shutterstock)
Ilustrasi seorang ABK di SLB (sumber Shutterstock)

Pilihan antara Sekolah Reguler atau SLB yang Sangat Dilematis

Pada usia 6 tahun, dimana keponakan kami ini hendak memasuki masa belajar di sekolah, seperti ada kegalauan atau dilema tersendiri yang dihadapi oleh orang tuanya. 

Dilema yang dimaksud adalah apakah keponakan ini akan dimasukkan ke sekolah reguler atau ke sekolah khusus (SLB). Mengingat kondisi fisik dari sisi tampilan tulang tengkoraknya. Anda semua pasti sudah paham tentang seperti apa penampakan bagian kepala anak yang terkena hidrosefalus.

Namun, pada masa itu ia sudah memiliki kemampuan motorik yang baik sehingga dapat bergerak dan beraktivitas dengan lancar tanpa perlu bantuan dari orang disekitarnya atau tidak bergantung sama sekali dengan orang lain.

Ia pun juga sudah lancar berbicara sehingga dapat berkomunikasi dengan lancar dan baik. Jadi sebenarnya kami menilai keponakan kami ini bukanlah seorang ABK.

Hanya saja jika orang tuanya memilih mendaftarkannya ke sekolah reguler kemungkinan besar ia bisa saja menjadi bahan olok-olokan atau terkena bully dari temannya. Oleh karena itulah kami rasa orang tuanya memilih untuk mendaftarkannya ke SLB.

Di SLB, ia dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Ia pun mampu berinteraksi dengan teman dan guru-gurunya dengan baik pula. 

Namun, kami menilai bahwa keponakan kami telah berubah menjadi sosok yang cukup berbeda dari sisi cara berinteraksi dengan orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun