Bullying ala anak SD ternyata telah berada pada level atas karena dilancarkan bersama perangkat handphone dan media sosial.
Lalu kemudian banyak pihak seperti mengkambing hitamkan pendidikan karena dianggap telah gagal mendidik murid-muridnya.
Seakan-akan menutup mata terhadap upaya membangun karakter murid yang telah dimaksimalkan oleh para pendidik selama ini.
Sedangkan perangkat handphone yang dipakai oleh murid dalam bullying tadi jelas berasal dari orang tua yang telah mengizinkan anaknya mengakses perangkat alat komunikasi tersebut.
Asumsi kami adalah telah terjadi kelalaian dari pihak orang tua yang telah gagal mengawasi penggunaan handphone oleh anak yang dominan diakses ketika telah berada di lingkungan rumah atau tempat tinggal mereka.
Ketika murid telah kembali kerumah masing-masing, lalu orang tua membolehkan anaknya mengakses perangkat handphone, apakah tetap guru yang akan terus mengawasi para murid padahal mereka telah berada dirumah?
Jika pertanyaannya seperti itu, maka tidak pantas bagi beberapa pihak untuk terus menyalahkan dunia pendidikan.
Sungguh, kita semua selayaknya tidak ada yang yang saling memojokkan. Lantas yang seharusnya dilakukan adalah saling berjibaku menangani masalah yang sangat krusial ini.
Sebagai upaya menanggulangi permasalahan ini maka semua pihak punya peranan dan tugasnya masing-masing.Â
Berikut dibawah ini bentuk kolaborasi yang yang bisa dilakukan oleh semua pihak untuk melindungi anak secara bersama.
1. Guru dan pihak sekolah berusaha untuk terus memaksimalkan tugas membina karakter dan moral murid-muridnya. upaya yang telah dilakukan selama ini hendaknya terus dikembangkan sehingga murid dapat terus disadarkan dengan penanaman nilai-nilai dalam pembentukan karakter pancasila.
2. Orang tua perlu untuk lebih ketat lagi mengontrol dan mengawasi penggunaan handphone oleh anak ketika anak sudah berada di lingkungan rumah atau tempat tinggalnya. perlu ada aturan yang disepakati antara orang tua dan anak dalam penggunaan handphone. Karena anak zaman sekarang sudah hebat dan mahir menggunakan handphone, maka upaya yang bisa dilakukan para orang tua adalah dengan  mengawasi dan memaksimalkan peran dalam pola asuh atau parenting.
3. Masyarakat juga harus bijak menanggapi permasalahan yang menyangkut moral bangsa. Sebenarnya, karakter murid yang tercipta selama ini juga dipengaruhi oleh tren yang terjadi di tengah masyarakat. Kini, sangat mudah sekali bagi berbagai kalangan untuk menjadi viral. Konten bullying yang dilakukan anak sd tadi bisa saja efek dari keinginan untuk ikut viral, karena semua demi konten. Oleh sebab itu, berbagai lapisan masyarakat dapat menyebarkan nilai-nilai kebajikan yang sangat penting diajarkan kepada anak yang berguna sekali dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
4. Pemerintah dapat terus mengkampanyekan cara efektif penggunaan handphone dan segala perangkat yang awalnya dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran sehingga anak-anak dapat terhindar dari perilaku menyimpang atau penyalahgunaan fasilitas gadget yang ada. berbagai sektor dari sendi kehidupan bangsa dapat dimaksimalkan fungsinya oleh pemerintah dalam menyongsong era society 5.0. Dimana pemanfaatan teknologi menitikberatkan peran manusia untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial dan segala tantangan yang terintegrasi pada ruang dunia maya dan realitas di kehidupan nyata.
Memang penting bagi kita semua untuk terus melindungi anak, sebagai upaya untuk memajukan Indonesia.Â