Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Besar Manfaat dan Dampaknya Guru Jago Animasi dan Aplikasi Pembelajaran

16 Juli 2022   04:00 Diperbarui: 17 Juli 2022   19:43 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tantangan guru menghadirkan pembelajaran yang merangsang minat dan nalar peserta didik (via sidia.id)

Apa kabar dunia pendidikan Indonesia pada saat ini yang telah mengalami akselerasi dalam proses transformasi?

Sejenak mari kita menelisik apa saja yang telah terjadi dalam dunia pendidikan di negeri ini akibat adanya masa pandemi.

Dunia pendidikan dan segenap isinya mengalami transformasi besar-besaran yang cukup mendasar dari segi gaya belajar dan seperangkat fasilitas pendukung penerapan proses belajar mengajar dan transfer ilmu kepada peserta didik.

Kita semua yang ada disini menjadi begitu familiar dengan istilah belajar dari rumah (BDR), belajar daring, dan sebagainya.

Pembelajaran tatap muka sesaat harus tergantikan dengan model pembelajaran berbasis jaringan atau online.

Padahal di masa awal penerapan kebijakan penerapan pembelajaran secara daring ini, para masih terbatas kemampuannya tentang bagaimana pengaplikasian perangkat handphone, laptop dan gadget lainnya untuk proses pembelajaran daring.

Polemik ini terutama dialami oleh para guru senior yang sudah berusia lansia yang sebentar lagi memasuki masa purnabakti.

Pandemi terus bergulir dan seakan-akan menutup mata dan telinga tentang kondisi sesungguhnya yang terjadi di ruang pembelajaran daring dengan kondisi guru yang kurang memahami teknologi atau yang kita anggap saja mereka gaptek (baca gagap teknologi).

Padahal guru dituntut mampu menghadirkan pengalaman belajar daring yang seru dan menyenangkan serta bermakna bagi peserta didik. Supaya peserta didik tidak mengalami fenomena learning loss. Agar siswa terhindar dari kondisi dimana siswa tidak berminat untuk mengikuti pembelajaran sama sekali.

Pada kondisi yang cukup pelik tersebut, semua pihak menggantungkan harapan kepada guru agar dapat menghadirkan pembelajaran daring yang bermakna yang mampu merangsang minat peserta didik untuk terus belajar walau harus dilakukan dirumah yang minim pengawasan guru maupun orangtua.

Kapasitas diri dan kompetensi guru dalam penguasaan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran harus ditingkatkan sebaik mungkin sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sekolah dan pemerintah (baca Kemdikbud).

Pada masa pandemi itu guru sebagai aktor utama yang menggerakkan minat dan ketertarikan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran daring dituntut untuk dapat bertransformasi sedemikian rupa walaupun dengan penuh keterbatasan yang ada.

Sejak triwulan pertama di tahun 2019 hingga triwulan kedua di tahun 2022 ini atau selama dua tahun lebih pembelajaran yang dilakukan telah berkecimpung di dunia pandemi yang terjadi. 

Pembelajaran daring yang kita alami bersama telah menjadi sebuah pengalaman yang sangat berkesan bagi semua insan pendidikan dimanapun berada.

Semua itu ditunjang dengan adanya jaringan internet berkualitas yang untuk proses pembelajaran daring.

Perangkat handphone yang dimiliki guru maupun orangtua sebagai fasilitas untuk belajar daring terhubung dengan kualitas internet Indonesia yang sangat memadai.

Internet Indonesia hadir sebagai solusi terutama bagi guru dalam mencapai kompetensi dan kapasitas diri yang diharapkan. kaitan antara pandemi dan internet adalah guru meningkatkan kompetensinya melalui berbagai pelatihan secara daring atau online.

Peningkatan kompetensi diwujudkan melalui pelatihan daring, workshop online, webinar, bimtek melalui e-learning atau LMS (learning management system) dan sebagainya.

Dengan cara seperti itu guru bertransformasi menjadi sosok pendidik yang mampu memposisikan dirinya sesuai dengan tuntutan era society 5.0.

Tantangan guru menghadirkan pembelajaran yang merangsang minat dan nalar peserta didik (via sidia.id)
Tantangan guru menghadirkan pembelajaran yang merangsang minat dan nalar peserta didik (via sidia.id)

Melansir Sampoerna Academy, secara singkat era Society 5.0 dijelaskan sebagai sebuah konsep untuk mendefinisikan antara teknologi dan manusia akan hidup berdampingan dalam rangka meningkatkan kualitas taraf hidup manusia secara berkelanjutan.

Perkembangan dunia TIK (teknologi dan informasi) membawa pengaruh drastis bagi dunia pendidikan. 

Transformasi pendidkan berbasis teknologi digital dan internet menghasilkan nilai-nilai baru dan menjadi pilar untuk membangun kebijakan tentang pendidikan di banyak negara di dunia. 

Era Society 5.0 memang upaya Jepang dalam menyelaraskan teknologi dan sisi humanis manusia sebagai bagian dari salah satu strategi mencapai kemampuan cara berpikir.

Kita sekarang berada di era baru, di mana teknologi digital berbasis internet berevolusi secara pesat dan menancapkan pengaruhnya dalam dunia pendidikan berupa Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT) dan robotika sebagi sebuah mata pelajaran bahkan sudah mulai diajarkan kepada anak usia dini.

Dalam Konferensi Nasional Teaching and Learning Summit (TLS), Asdep Deputi Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menjelaskan bahwa terdapat empat kompetensi wajib dalam pembelajaran, yaitu knowledge, skills, attitude dan value. 

Knowledge dan skill berhubungan erat dengan kompetensi siswa, sedangkan attitude dan value berkaitan dengan pembentukan karakter siswa.

Selain berperan sebagai pendidik, guru juga harus mampu menjadi role model. Orangtua harus memberikan dukungan penanaman karakter di rumah.

Ulah pandemi ternyata cukup membuahkan hasil bagi para guru dalam memahami dan menguasai lebih dalam tentang pengaplikasian TIK untuk proses pembelajaran daring berbasis internet.

Guru mengikuti banyak pelatihan daring yang informasinya banyak berseliweran di jagat maya yang memancing minat guru untuk mengikuti dan memperluas wawasan tentang berbagai aplikasi pembelajaran untuk menunjang pelaksanaan e-learning.

Penulis sendiri merasakan betul begitu besar manfaat yang dihadirkan oleh adanya jaringan internet Indonesia untuk menunjang kompetensi penulis sebagai seorang guru masa kini.

Penulis mengikuti berbagai pelatihan tentang penggunaan aplikasi pembelajaran yang disiapkan untuk e-learning maupun learning management system (LMS).

Ada banyak pelatihan daring yang penulis ikuti yang berisi materi dan praktek secara langsung penggunaan aplikasi pembelajaran.

Sebut saja aplikasi pembelajaran tersebut diantaranya quizizz, zenius, teachmint, wordwall, google classroom, pintar tanoto, ruangkelas by ruangguru, canva for education, aplikasi zoom meeting, dan lainnya.

Aplikasi pembelajaran ini sungguh sangat bermanfaat dan menghadirkan kemudahan bagi guru dalam proses belajar mengajar secara daring. 

Guru dapat memanfaatkan aplikasi pembelajaran untuk proses asesmen atau penilaian hasil belajar (Foto: Akbar Pitopang)
Guru dapat memanfaatkan aplikasi pembelajaran untuk proses asesmen atau penilaian hasil belajar (Foto: Akbar Pitopang)

Tidak hanya sebagai wadah untuk menyampaikan materi, aplikasi pembelajaran tersebut digunakan guru untuk proses asesmen dan refleksi terhadap proses pembelajaran daring berbasis internet yang telah dilaksanakan.

Fitur yang ditampilkan pada aplikasi pembelajaran tersebut bahwa dapat dimanfaatkan oleh guru untuk membuat analisis tentang kualitas ketercapaian siswa memahami isi materi pelajaran yang telah disampaikan.

Selain itu, dalam hal penyediaan konten materi pembelajaran yang interaktif dan menarik bagi peserta didik maka guru belajar pula bagaimana membuat sebuah animasi dan editing video.

Upaya guru menghadirkan animasi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik (Foto: Akbar Pitopang)
Upaya guru menghadirkan animasi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik (Foto: Akbar Pitopang)

Peserta didik cenderung lebih menyukai cara guru menyampaikan materi pelajaran melalui konten video animasi atau video dengan background interaktif.

Terkait ide untuk background seperti apa yang lebih diminati oleh peserta didik, guru tinggal memanfaatkan browser dengan mencari bahan referensi yang sangat banyak jumlahnya di internet.

Hal yang selama ini mungkin tidak terbayangkan oleh guru bahwa di kemudian hari ternyata guru bisa melakukan editing video berisi animasi demi perbaikan kualitas konten pembelajaran.

Semua itu dilakukan guru untuk memberikan pengalaman berharga bagi peserta didik dalam mengupayakan proses transfer ilmu yang sesuai dengan kebutuhan manusia era zaman sekarang yang membutuhkan nilai-nilai didalamnya termasuk nilai karakter.

Upaya guru untuk dapat menguasai penggunaan aplikasi pembelajaran dan editing konten video materi pelajaran beranimasi yang didukung oleh layanan internet Indonesia yang berkualitas.

Seketika guru telah menunjukkan kreativitas dan semangat transformasi menuju gaya belajar yang inspiratif bagi peserta didik serta pula lebih akomodatif sesuai fase perkembangan peserta didik.

Pada tahap ini guru benar-benar berpikir serta bernalar kritis untuk dapat menelurkan ide-ide yang out the box dalam proses menyiapkan konten materi pelajaran hingga proses asesmen yang seru dan menantang via aplikasi pembelajaran.

Segala yang telah diusahakan guru dalam menghadirkan konten belajar tersebut tidak akan berlalu begitu saja tanpa meninggalkan kesan yang positif kepada peserta didik bahwa gurunya ternyata seorang pembelajar yang adaptif.

Ini akan memberikan pengalaman yang akan memotivasi siswa kedepannya agar lebih inisiatif dalam merefleksikan imajinasi yang datang setelah mengalami proses pembelajaran interaktif dari guru yang kreatif.

Orangtua tidak tinggal diam. Ketika guru mendistribusikan konten materi pembelajaran berisi animasi serta di saat proses pembelajaran dan asesmen melalui aplikasi pembelajaran ini orangtua juga ikut merasakan pengalaman yang berbeda dari sebelumnya.

Orangtua dapat menilai ternyata proses pembelajaran juga dapat menjadi lebih menyenangkan ketika guru menghadirkan konten materi yang menarik dan interaktif.

Sehingga apresiasi terhadap guru akan meningkat. Begitupun dengan rasa penghormatan orangtua kepada guru yang timbul akibat melihat guru berkerja kerasa dan bekerja cerdas mengupayakan proses pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.

Kini kemampuan guru membuat animasi pembelajaran dan penggunaan aplikasi dalam PBM masih dapat meningkatkan kompetensi guru (via recode.id)
Kini kemampuan guru membuat animasi pembelajaran dan penggunaan aplikasi dalam PBM masih dapat meningkatkan kompetensi guru (via recode.id)

Kini, setelah pandemi hampir berlalu dan proses belajar mengajar telah dominan dilakukan secara tatap muka, pembelajaran masih bisa dilakukan secara blended learning.

Pembelajaran secara tatap muka didukung dengan aplikasi pembelajaran dapat dijadikan sebagai upaya guru melakukan kontrol terhadap motivasi belajar siswa selama dirumah.

Guru tetap dapat membuat konten video materi pelajaran yang interaktif lalu membagikannya di kanal pribadi di lintas akun media sosial yang dikelola guru.

Tujuannya agar materi pelajaran dapat disimak ulang oleh peserta didik saat dirumah maupun saat berada dimana saja.

Guru dapat memanfaatkan kemampuan TIK untuk menyebarluaskan hasil editing konten video materi pelajaran (Foto: Akbar Pitopang)
Guru dapat memanfaatkan kemampuan TIK untuk menyebarluaskan hasil editing konten video materi pelajaran (Foto: Akbar Pitopang)

Dengan adanya penetrasi dari layanan internet Indonesia yang prima, konten materi tersebut akan dapat diakses dan menjangkau peserta didik lain di seluruh pelosok negeri.

Konten-konten video yang dipenuhi oleh beragam animasi tersebut dapat pula dimanfaatkan oleh sesama guru se-Indonesia.

Ketika guru menguasai cara membuat video animasi dan mengerti cara penggunaan sebuah aplikasi pembelajaran, ilmu dan wawasan tersebut dapat pula disebarluaskan kepada rekan guru selaku teman sejawat.

Sungguh besar manfaat serta dampak yang luar biasa ketika guru jago animasi dan aplikasi pembelajaran.

Itu semua juga berkat dukungan dari IndiHome yang memberikan manfaat untuk aktivitas tanpa batas bagi guru dan semua insan pendidikan dimanapun berada.

Eksistensi layanan jaringan internetnya Indonesia ala IndiHome dapat menjangkau semua wilayah di Indonesia serta kualitasnya sudah tidak diragukan lagi. 

Bahkan sekolah kami hingga kita masih tetap mempercayakan layanan internet yang berkualitas dan terjangkau kepada IndiHome. Sejauh ini layanan internet yang kami dan semua warga sekolah rasakan sangat memuaskan.

Sekolah kami setia manfaatkan layanan internet Indonesia berbasis IndiHome untuk menunjang kemajuan sekolah (Foto: Akbar Pitopang)
Sekolah kami setia manfaatkan layanan internet Indonesia berbasis IndiHome untuk menunjang kemajuan sekolah (Foto: Akbar Pitopang)

Ayo, para guru hebat Indonesia dimanapun bertugas, teruslah memacu diri dan bertransformasi sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan belajar peserta didik.

Ketika peserta didik mengalami proses pembelajaran yang memotivasi dan merangsang nalar, guru tentu akan merasa bahwa usahanya telah membuahkan hasil positif dari sebuah perubahan cara pandang guru menyikapi sebuah tantangan yang terjadi di dunia pendidikan.

***

Salam berbagi dan menginspirasi.

[Akbar Pitopang]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun