Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada 3 Alasan Peternak Menstabilkan Harga Sapi walau Terdampak PMK

9 Juli 2022   13:00 Diperbarui: 11 Juli 2022   00:43 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peternak dengan sapi kesayangannya yang hendak dijual untuk keperluan qurban Idul Adha 2022 (Foto: Akbar Pitopang)

PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan ternak telah mempengaruhi para peternak dan ikut pula mempengaruhi harga hewan ternak di pasaran.

Dikarenakan banyak kasus penemuan PMK pada hewan ternak seperti sapi yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia membuat ketersediaan stok sapi yang sehat menjadi berkurang.

Sedangkan permintaan pasar sedang tinggi-tinggi karena bertepatan dengan momen jelang Idul Adha yang hendak menyebelih hewan qurban.

Permintaan pasar yang tinggi sedangkan stok semakin terbatas membuat para agen atau toke ternak memutar otak dengan langsung terjun ke kandang untuk mencari hewan ternak yang sehat dan layak.

Begitulah yang dialami oleh kakak ipar kami yang merupakan salah seorang peternak sapi skala kecil yang ikut didatangi oleh agen atau toke.

Toke tidak mematok harga tapi menyerahkan keputusan harga kepada peternak sendiri.

Berapapun harga sapi yang ingin dijual oleh peternak maka toke siap untuk membelinya. Tentu dengan harga yang masih cenderung masuk akal walaupun harga pertama dilempar oleh peternak.

Kesempatan itu tentu sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh peternak untuk meraih keuntungan dengan patokan harga yang tinggi.

Apalagi, sudah jelas bahwa para peternak sudah banyak yang terkena dampak dari PMK ini.

Tapi, ternyata peternak masih punya hati nurani dan akal sehat dalam melihat kondisi yang tengah terjadi ini.

Keputusan peternak adalah tetap ingin menstabilkan harga. Walaupun peluang untuk meraup keuntungan terbuka lebar.

Sapi sehat dan layak yang sudah disiapkan oleh peternak untuk para pembeli dengan tujuan untuk berqurban Idul Adha 2022 (Foto: Akbar Pitopang)
Sapi sehat dan layak yang sudah disiapkan oleh peternak untuk para pembeli dengan tujuan untuk berqurban Idul Adha 2022 (Foto: Akbar Pitopang)

Apa saja alasan peternak tetap ingin menstabilkan harga? Berikut penjelasannya.

1. Tanggung jawab sosial

Sebelumnya perwakilan dari ibu-ibu yasinan sudah mendatangi kakak ipar kami dan hendak membeli sapinya untuk dijadikan hewan qurban pada Idul Adha kali ini.

Jika peternak menjual sapi ke toke, lalu toke mendistribusikan hewan ternak untuk qurban ini ke pasaran dengan harga yang lumayan tinggi tentu akan menyusahkan masyarakat yang hendak berqurban. 

Bahkan mungkin bisa saja jika kondisi harga hewan ternak menjadi tinggi malah mengurungkan niat untuk membeli hewan qurban sehingga tak jadi untuk menunaikan ibadah berqurban kali ini.

Untuk itu, peternak tetap memilih menjual hewan qurban ke perwakilan yasinan dengan harga yang masih masuk akal sebagai bagian dari tanggung jawab sosial bag para peternak untuk masyarakat.

2. Membeli hewan ternak dengan tujuan untuk berqurban

Walaupun sedang terjadi wabah virus PMK, kebanyakan dari transaksi jual beli hewan ternak yang dilakukan saat ini adalah dengan tujuan untuk dijadikan sebagai hewan qurban. Bukan untuk dikembang biakkan lagi oleh para pembelinya.

Berqurban urusannya adalah kepada Tuhan. Sehingga tak etis rasanya jika peternak memilih menaikkan harga disaat kondisi yang tidak stabil. Peternak tidak mau mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Setelah Idul Adha usai jika permintaan pasar masih tinggi, jika memungkinkan barulah harga bisa disesuaikan oleh para peternak dengan kesepakatan bersama toke dengan melihat kondisi pasar.

3. Berharap cobaan PMK segera berakhir

Mungkin wabah virus PMK yang datangnya bertepatan dengan suasana jelang Idul Adha bisa saja sebagai bentuk cobaan dari Tuhan dalam mendewasakan umatnya.

Apakah dengan kondisi peternak terdampak PMK akan semena-mena memainkan harga hewan ternak.

Atau apakah umat tetap akan mau menunaikan niatnya berqurban ditengah ancaman PMK yang terjadi saat ini.

Jika kita semua dapat menjalani keadaan yang tak normal ini dengan baik dan bertanggung jawab, semoga saja dalam waktu dekat ancaman wabah PMK ini dapat diangkat oleh Tuhan.

Tentu dengan dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah.

Bagaimana pemerintah merespon wabah PMK dengan pendistribusian vaksin untuk mencegah PMK menjangkiti hewan ternak untuk qurban akan memberikan pengalaman tersendiri kepada pemerintah.

Agar kedepannya pemerintah lebih tanggap dalam merespon permasalahan yang tengah dihadapi oleh peternak atau petani.

Jadi, begitulah kira-kira sesuai alasan yang diutarakan oleh peternak dalam kontribusi menstabilkan harga hewan ternak di pasaran menjelang Idul Adha ini.

Semoga kondisi ini cepat berakhir dan dampak PMK tidak terus menyebar.

Mari kita semua secara bersama-sama mendoakan semoga virus PMK segera hengkang dari muka bumi ini dan jangan kembali kambuh di masa-masa yang akan datang. Aamiin.

Selamat menunaikan qurban untuk Idul Adha bagi anda yang sudah menyiapkan qurban. Salut untuk anda yang luar biasa.

***

Salam berbagi dan menginspirasi.

[Akbar Pitopang]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun