Keputusan peternak adalah tetap ingin menstabilkan harga. Walaupun peluang untuk meraup keuntungan terbuka lebar.
Apa saja alasan peternak tetap ingin menstabilkan harga? Berikut penjelasannya.
1. Tanggung jawab sosial
Sebelumnya perwakilan dari ibu-ibu yasinan sudah mendatangi kakak ipar kami dan hendak membeli sapinya untuk dijadikan hewan qurban pada Idul Adha kali ini.
Jika peternak menjual sapi ke toke, lalu toke mendistribusikan hewan ternak untuk qurban ini ke pasaran dengan harga yang lumayan tinggi tentu akan menyusahkan masyarakat yang hendak berqurban.Â
Bahkan mungkin bisa saja jika kondisi harga hewan ternak menjadi tinggi malah mengurungkan niat untuk membeli hewan qurban sehingga tak jadi untuk menunaikan ibadah berqurban kali ini.
Untuk itu, peternak tetap memilih menjual hewan qurban ke perwakilan yasinan dengan harga yang masih masuk akal sebagai bagian dari tanggung jawab sosial bag para peternak untuk masyarakat.
2. Membeli hewan ternak dengan tujuan untuk berqurban
Walaupun sedang terjadi wabah virus PMK, kebanyakan dari transaksi jual beli hewan ternak yang dilakukan saat ini adalah dengan tujuan untuk dijadikan sebagai hewan qurban. Bukan untuk dikembang biakkan lagi oleh para pembelinya.
Berqurban urusannya adalah kepada Tuhan. Sehingga tak etis rasanya jika peternak memilih menaikkan harga disaat kondisi yang tidak stabil. Peternak tidak mau mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Setelah Idul Adha usai jika permintaan pasar masih tinggi, jika memungkinkan barulah harga bisa disesuaikan oleh para peternak dengan kesepakatan bersama toke dengan melihat kondisi pasar.
3. Berharap cobaan PMK segera berakhir
Mungkin wabah virus PMK yang datangnya bertepatan dengan suasana jelang Idul Adha bisa saja sebagai bentuk cobaan dari Tuhan dalam mendewasakan umatnya.