Begitu tinggi antusiasme dan animo para orangtua untuk mendaftarkan anaknya ke MTsN pada tahun ini.
Karena tingginya antuasiasme orangtua beserta anaknya untuk mendaftar sekolah ke MTsN, bahkan timbul istilah "beli kursi" dikarenakan kuota yang disediakan tidak memadai lagi.
Kuota siswa yang akan diterima pada suatu sekolah jelas ditentukan bersadarkan ketersediaan jumlah ruang kelas yang terdapat pada sekolah tersebut.
Sehingga, MTsN tersebut sudah tidak dapat menampung semua calon siswa yang sudah mendaftarkan diri.
Walau begitu para orangtua tetap bersikukuh untuk tetap menyekolahkan anaknya ke MTsN.
Kondisi demikian menyebabkan SMP negeri yang kami ceritakan diawal tadi mengalami kekurangan siswa.
Sejauh ini, berdasarkan informasi yang beredar bahwa siswa yang sudah mendaftar ke SMP negeri tersebut jumlahnya sangat sedikit bahkan bisa dihitung dengan jari.
Kondisi demikian tentu sangat meresahkan bagi pihak SMP negeri. Sehingga sepertinya pihak SMP sudah melapor ke pihak terkait bahwa kondisi tersebut harus dapat ditanggulagi.
Oleh karena itu, beberapa waktu yang lalu perangkat pemerintahan setempat sudah menghimbau para orangtua untuk dapat mendaftarkan anaknya ke SMP negeri.
Tidak sekedar menghimbau bahkan mereka turut menjemput dan mendatangi para orangtua agar mereka mau mendaftarkan anaknya ke SMP negeri sesuai zonasi tersebut.
Walau demikian, para orangtua tetap bersikeras dan tak goyang pendiriannya untuk menyekolahkan anaknya ke MTsN.