Pemandangan penyerahan hadiah dari orang tua kepada guru menjadi sebuah hal baru bagi diri kami pribadi karena mulai diangkat menjadi seorang guru sejak 2019 yang lalu.
Di tahun awal kami ditempatkan di sekolah tersebut, pemandangan penyerahan hadiah ini menjadi sesuatu yang membuat kami menerka-nerka apakah hal tersebut wajar atau tidak.
Dimana bahwa selama ini kami jarang sekali menjumpai ada orang tua yang memberikan hadiah kepada guru dari anak-anaknya.
Sejak di bangku TK hingga SMA di kota yang sama, sejauh itu kami mengira bahwa tidak ada kami menjumpai bahwa ada orang tua yang memberikan hadiah kepada guru.
Entah apakah itu diserahkan secara sembunyi atau mungkin diserahkan setelah aktifitas sekolah telah usai. Atau mungkinkah diserahkan oleh orang tua  kepada guru di suatu tempat misalnya.Â
Tapi dari penerawangan kami bahwa memang kami tidak pernah menemukan hal semacam itu selama ini.
Kemudian kami melanjutkan studi di Jawa yakni di kota pelajar, Yogyakarta. Di masa akhir untuk semester perkuliahan, kami melaksanakan kegiatan PPL-KKN di suatu SMA negeri di Kulon Progo.
Ketika kami ditugaskan di sekolah tersebut, menurut hemat kami juga tidak ada sesi pemberian hadiah oleh orang tua kepada guru di akhir semester tahun ajaran yang tengah berlangsung.
Tapi entahlah mungkin saja belakangan ini sesi pemberian hadiah oleh orang tua kepada guru di sekolah-sekolah tersebut telah terjadi.
Yang jelas, ketika kami sudah memasuki dunia sekolah dan menjadi seorang guru di tahun 2019 hingga detik ini, pemerian hadiah dari orang tua kepada guru ini memang sudah menjadi sebuah catatan tersendiri bagi kami untuk diangkat ke permukaan.
Nah, kebetulan Kompasiana mengangkat isu ini sebagai Topik Pilihan sejak tiga hari yang lalu sehingga uneg-uneg yang telah diendapkan dalam benak selama ini sudah waktunya untuk dikristalisasi menjadi butir-butir argumen yang akan kami sampaikan dalam artikel kali ini.