Tidak hanya untuk makan, uang kiriman orangtua juga harus dimanfaatkan untuk transportasi, biaya perkuliahan seperti bayar fotokopian, serta untuk biaya-biaya lainnya selama kuliah.
7. Mencari peluang penghasilan tambahan
Kerja sambil kuliah, apakah bisa? Jawabannya tentu bisa saja.Â
Kuncinya, manajemen waktu yang tepat.
Selain kuliah, lalu berorganisasi. Mahasiswa rantau juga dapat mengisi waktu luang untuk hal-hal yang bermanfaat yang mungkin mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah.Â
Seperti misalnya penulis sendiri, bahwa semasa kuliah dengan aktif menulis di blog keroyokan a.k.a Kompasiana tercinta ini. Dari artikel-artikel yang pernah ditulis pernah sempat dibukukan dalam rangka kegiatan penerbiatan buku kolaboratif para kompasianer.Â
Beberapa artikel penulis berhasil lolos dan akhirnya ikut menjadi bagian dari buku yang telah dicetak dan dipublikasikan.
Dari hasil menulis tersebut, penulis dapat menghasilkan uang jajan tambahan untuk bertahan hidup di perantauan. dan dapat sedikit mengurangi beban orangtua dari segi finansial.
Itu hanya contoh sederhananya saja. Banyak contoh lain pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan oleh mahasiswa rantau untuk bertahan hidup.Â
Tapi ingat, jangan sampai bekerja paruh waktu malah membuat kegiatan penting lainnya menjadi kacau balau. Jangan biarkan hal itu terjadi, ya!
8. Selalu menjaga komunikasi dan kontak batin dengan orangtua
Seorang mahasiswa yang menuntut ilmu di negeri orang pasti akan terjaga kedekatannya dengan orangtua yang berada di kampung halaman.Â