Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jelang Penerapan Kurikulum Merdeka, Apakah Masih Butuh Pendampingan?

24 Juni 2022   16:11 Diperbarui: 26 Juni 2022   05:50 1514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa saat ini kita tengah berada di ujung masa tahun ajaran. Lalu, sebentar lagi sudah tiba pula saatnya bagi kita untuk memasuki era yang baru.

Apalagi kalau bukan untuk penerapan Kurikulum Merdeka yang jika tidak ada perubahan jadwal akan mulai diterapkan pada awal tahun ajaran 2022-2023 pada bulan Juli yang sudah di depan mata.

Kurikulum Merdeka digadang-gadang dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan terutama sistem dan model pembelajaran yang selama ini diterapkan pada Kurikulum 2013.

Ditambah fenomena learning loss yang terjadi di masa pandemi yang lalu. Di mana siswa tidak dapat menikmati proses pembelajaran yang bermakna.

Oleh sebab itu, maka Kurikulum Merdeka mencuat ke permukaan sebagai upaya untuk menghentikan semua dampak buruk dalam dunia pendidikan yang telah terjadi selama ini.

Saat ini status berbagai tingkat satuan pendidikan Indonesia terbagi atas tiga pilihan dalam perencanaan penerapan Kurikulum Merdeka.

Ada tiga opsi yang ditawarkan kemendikbud; mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi.

Sedangkan sekolah kami sudah mendaftarkan diri untuk opsi yang kedua yakni Mandiri Berubah.

Sehingga diharapkan pada tahun ajaran yang baru ini dapat mulai menerapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum operasional sekolah.

Walau demikian, ternyata persiapan untuk menuju penerapan Kurikulum Merdeka ini dirasa masih sangat kurang dan masih sangat membutuhkan perhatian lebih. Khususnya perhatian dari segenap majelis guru.

Kepala Sekolah bersama guru menyimak pemaparan terkait Kurikulum Merdeka (Foto Akbar Pitopang)
Kepala Sekolah bersama guru menyimak pemaparan terkait Kurikulum Merdeka (Foto Akbar Pitopang)
Guru yang menjadi ujung tombak yang akan mengenalkan Kurikulum Merdeka ini nantinya kepada siswa dalam proses pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun