Maka sejalan dengan kemampuan literasi dan minat baca akan informasi dan pengetahuan baru yang disebutkan pada poin nomor dua diatas, akan memberikan wawasan yang luas bagi seorang penyiar radio.
Penyiar radio yang up to date dan memiliki wawasan yang luas menjadikan ia seorang penyiar radio yang "well educated", tidak memandang latar belakang pendidikan.
4# Cekatan Menulis Script atau Naskah yang Ekpresif
Keberadaan sebuah skrip atau naskah berisi bahan yang akan disampaikan oleh penyiar radio kepada para pedengarnya merupakan suatu hal yang harus selalu disiapkan.
Baik bagi penyiar radio level pemula maupun penyiar radio yang sudah berpengalaman tetap sama-sama harus menyiapkan sebuah skrip.
Tujuannya agar apa yang hendak disampaikan ini tetap sesuai koridor yang seharusnya diutarakan kepada pendengar.
Sehingga topik obrolan atau apa yang akan disampaikan tidak melebar kemana-mana yang dapat menyebabkan pendengar kehilangan tarikan atau minat terhadap sebuah topik tersebut.
Bagi penyiar radio level pemula, keberadaan skrip atau naskah ini membuat ia dapat menyampaikan informasi dengan baik dan rapi. Agar menghindari "blank" di tengah jalan.
Sedangkan bagi penyiar radio level berpengalaman menganggap keberadaan skrip ini sebagai suatu pedoman berisi poin-poin penting yang akan disampaikan. Walaupun penyiar yang sudah berpengalaman memiliki kosakata yang disampaikan tidak persis sama yang dituliskannya dalam naskah.
Untuk kemampuan membuat skrip ini kami mendapat sanjungan dari pelatih saat itu bahwa kami termasuk calon penyiar yang punya kemampuan menulis skrip yang menarik yang bisa diandalkan ketika resmi mengudara.
Sayang sekali, kemampuan menulis skrip berhenti sampai disitu. Namun demikian, rekan kami yang lolos menjadi penyiar radio pada suatu kesempatan sempat menawarkan kami untuk menulis sebuah skrip karena melihat potensi yang kami miliki.
Pengalaman yang kami dapatkan ketika proses penyeleksian ini menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga sekali.