Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Hai Anak Muda, Ingin Jadi Penyiar Radio? Ini Tipsnya

15 Juni 2022   07:37 Diperbarui: 19 Juni 2022   03:35 1964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi studio radio (Thinkstockphotos.com via KOMPAS.COM)

Apakah radio masih populer hingga saat ini? Kapan terakhir kali anda mendengarkan radio? Dan ketika mendengarkan radio, hal apa saja yang sering anda dengarkan?

Saat ini radio mungkin sudah sedikit terabaikan dari perhatian khalayak. Lantaran sekali lagi, perkembangan dunia informasi yang dikemas apik dalam teknologi yang mumpuni menjadi alasan utamanya.

Sebut saja tayangan streaming atau padatnya kegiatan bermedia sosial sepanjang hari membuat kebiasaan mendengarkan radio menjadi termarjinalkan.

Dulu, radio selalu menemari hari-hari kita dan mewarnainya dengan nuansa yang berbeda dengan imajinasi yang melayang-layang di udara. Ekspresi yang ditimbulkannya seperti terbang dengan bebas ke segala arah tapi bermakna.

Di tengah para penggemar radio mengambil posisi tersendiri di dalam hati para penikmatnya. Mendengarkan radio tidak hanya saat sedang berada dirumah, bahkan juga saat berkendara untuk menghilangkan stress dalam kemacetan, dan dengan cara lain yang lumrah dilakukan oleh para penggemar radio.

Begitu pula dengan penulis sendiri yang dulunya semasa kuliah termasuk seorang yang menggandrungi radio. Biasanya kami mendengarkan siaran radio saat malam hari menjelang tidur untuk menemani waktu beristirahat setelah lelah menjalani berbagai aktifitas seharian.

Banyak sekali saluran radio yang kami dengarkan. Beberapa ada yang kami tandai frekuensinya karena siaran-siarannya sangat menarik.

Selain itu, para pendengar juga dapat berinteraksi langsung dengan penyiar radio dan para pendengar yang lainnya saat ada sebuah program sharing atau diskusi membahas sebuah topik menarik yang sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Selain itu, penyiarnya juga sangat ekspresif membuat para pendengarnya menjadi terbawa suasana. Dengan kemampuan publik speaking yang mumpuni mereka dapat menyalurkan aura keceriaan yang ada dalam diri seorang penyiar radio sehingga para pendengarnya terbuai dengan pesonanya.

Pada masa itu, radio yang selalu kami dengarkan setiap malamnya membuka tawaran kepada para pendengarnya untuk ikut bergabung merasakan pengalaman menjadi seorang penyiar radio handal.

Awalnya kami dengan perasaan sangat menggebu-gebu ingin mencoba pengalaman baru ini. Tapi karena kesibukan akademis dan berbagai kegiatan positif di luar kampus yang pada waktu itu belum bisa untuk ditinggalkan, akhirnya keinginan tersebut hanya bisa disimpan rapat-rapat di dalam hati.

Masih adakah anak muda atau diantara anda semua yang tertarik dan ingin menjadi seorang penyiar radio?

Menjadi seorang penyiar radio merupakan suatu profesi yang sangat menarik dan cukup menantang. Banyak sekali kompetensi yang harus dikuasai dengan baik dan profesional. Tak semua orang pantas menjadi seorang penyiar radio.

Jadi, tidak hanya sekedar cuap-cuap semata, ketawa haha hihi tanpa esensi, ataupun hanya sekedar sok asik, sok seru atau sok gaul. Seorang penyiar radio lebih dari itu semua!

Penulis saat menjalani bimbingan oleh penyiar radio senior (Dokumentasi pribadi)
Penulis saat menjalani bimbingan oleh penyiar radio senior (Dokumentasi pribadi)

Ternyata pada tahun 2018 yang lalu kami sempat merasakan pengalaman ikut rekrutmen menjadi seorang penyiar radio di salah satu radio pop di Pekanbaru.

Sebenarnya memang sudah sejak lama kami ingin mencoba pengalaman seru ini. Karena kebetulan kesempatan itu ada akhirnya kami beranikan untuk mengikuti seleksi menjadi seorang penyiar radio.

Ada rangkaian seleksi yang harus kami jalani. Kegiatan seleksi ini berbeda dengan proses seleksi yang lain. Dimana kami diajarkan dulu bagaimana mengolah data, membuat skrip atau naskah, sampai membacakannya seperti seorang penyiar radio.

Selama lebih kurang dua bulan kami menjalani pelatihan sebagai bekal untuk menjadi seorang penyiar radio. Beberapa ilmu dan kompetensi dibawah ini menjadi syarat wajib yang harus dikuasai oleh seorang penyiar radio.

1# Kemampuan Public Speaking yang Mumpuni

Wajib bagi seorang penyiar radio memiliki latar belakang kemampuan berbicara yang baik atau kemampuan public speaking.

Bagaimana tidak, hal ini dikarenakan oleh keseharian penyiar radio yang tidak lepas dari kegiatan berbicara dengan lantang walaupun hanya dibalik microphone tanpa berhadapan langsung dengan pendengarnya.

Tapi disinilah hal yang sangat menantang itu. Seorang penyiar radio berbicara seolah-olah sedang berhadapan langsung dengan pendengarnya. Padahal tidak ada seorang pun mendengar yang berada dihadapannya. Sehingga seorang penyiar radio sedang berinteraksi secara dua arah.

Hanya berbekal bayang-bayang yang terlukis dalam imajinasinya maka seorang penyiar radio dapat menyampaikan sebuah topik pembicaraan yang sungguh menarik untuk disimak.

Penyiar radio yang handal dapat membawa pendengarnya mengarungi suatu hal yang sedang diekspresikannya.

Tapi sekali lagi, kemampuan public speaking ini belum tentu dikuasai dengan baik oleh semua orang. Seorang penyiar radio sebelum terjun ke publik harus sudah terbekali dengan kemampuan yang sangat vital ini.

Artikulasi yang pas dengan intonasi yang jelas harus dapat dikuasai oleh seorang penyiar radio.

2# Kemampuan Literasi yang Memadai

Pernahkan anda ketika sedang berbicara berdua dengan teman atau dengan lawan bicara yang lain, anda kehilangan kosakata atau blank sehingga apa yang hendak diucapkan menjadi tak tersampaikan dengan jelas.

Seorang penyiar radio pasti suka membaca dan menemukan sebuah informasi. Kemampuan ini berbanding lurus dengan kemampuan literasi yang terasah dengan sangat baik.

Dengan kemampuan literasi dan kebiasan membaca ini maka seorang penyiar radio pasti akan memiliki pembendaharaan kosakata yang mencukupi dan tidak kehilangan arah saat sedang berkomunikasi.

3# Terbuka dan Selalu up to date Perkembangan Informasi

Seorang penyiar radio harus punya wawasan dan pengetahuan yang luas. Dengan kemampuan dan bekal informasi yang luas maka penyiar radio dapat berkomunikasi dengan cekatan.

Setiap kata atau informasi yang disampaikan dibawakan dengan runtut dan tertata rapi. Informasi yang disampaikan pun jelas sesuai dengan informasi yang ada.

Seorang penyiar radio memang harus terbuka dengan perkembangan arus informasi dan semua hal-hal baru yang terjadi setiap harinya. Penyiar radio harus selalu up to date agar tak ketinggalan informasi.

Akan menjadi sangat memalaukan jadinya ketika seorang penyiar radio sampai ketinggalan informasi. Minimal seorang penyiar radio harus dapat memahami suatu informasi baru secara garis besar dan beberapa poin yang harus dipahami dengan baik.

Maka sejalan dengan kemampuan literasi dan minat baca akan informasi dan pengetahuan baru yang disebutkan pada poin nomor dua diatas, akan memberikan wawasan yang luas bagi seorang penyiar radio.

Penyiar radio yang up to date dan memiliki wawasan yang luas menjadikan ia seorang penyiar radio yang "well educated", tidak memandang latar belakang pendidikan.

4# Cekatan Menulis Script atau Naskah yang Ekpresif

Keberadaan sebuah skrip atau naskah berisi bahan yang akan disampaikan oleh penyiar radio kepada para pedengarnya merupakan suatu hal yang harus selalu disiapkan.

Baik bagi penyiar radio level pemula maupun penyiar radio yang sudah berpengalaman tetap sama-sama harus menyiapkan sebuah skrip.

Membuat skrip atau naskah siaran radio (Dokumentasi pribadi)
Membuat skrip atau naskah siaran radio (Dokumentasi pribadi)
Tujuannya agar apa yang hendak disampaikan ini tetap sesuai koridor yang seharusnya diutarakan kepada pendengar.

Sehingga topik obrolan atau apa yang akan disampaikan tidak melebar kemana-mana yang dapat menyebabkan pendengar kehilangan tarikan atau minat terhadap sebuah topik tersebut.

Bagi penyiar radio level pemula, keberadaan skrip atau naskah ini membuat ia dapat menyampaikan informasi dengan baik dan rapi. Agar menghindari "blank" di tengah jalan.

Sedangkan bagi penyiar radio level berpengalaman menganggap keberadaan skrip ini sebagai suatu pedoman berisi poin-poin penting yang akan disampaikan. Walaupun penyiar yang sudah berpengalaman memiliki kosakata yang disampaikan tidak persis sama yang dituliskannya dalam naskah.

Untuk kemampuan membuat skrip ini kami mendapat sanjungan dari pelatih saat itu bahwa kami termasuk calon penyiar yang punya kemampuan menulis skrip yang menarik yang bisa diandalkan ketika resmi mengudara.

Sayang sekali, kemampuan menulis skrip berhenti sampai disitu. Namun demikian, rekan kami yang lolos menjadi penyiar radio pada suatu kesempatan sempat menawarkan kami untuk menulis sebuah skrip karena melihat potensi yang kami miliki.

Pengalaman yang kami dapatkan ketika proses penyeleksian ini menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga sekali.

Walaupun pada akhirnya kami belum lolos tahap akhir dan belum bisa menjadi seorang penyiar radio sebagaimana impian yang dulu pernah sangat kami cita-citakan. Namun, setidaknya memberikan pandangan kepada kami tentang seperti apa seluk-beluk dan dapur produksi sebuah radio.

Ternyata menjadi seorang penyiar radio tidaklah gampang. Selain memiliki keinginan yang kuat yang didasari dengan kemampuan yang harus dikuasai. Juga, seorang penyiar harus memiliki "passion" untuk menjadi seorang penyiar radio.

Jika tidak memiliki passion, maka dalam tahap penyeleksian saja akan mudah untuk terseleksi alam. Ya, benar sekali bahwa jika tidak ada passion maka akan mudah kandas di tengah jalan.

Walaupun kita selama ini menilai profesi sebagai seorang penyiar radio secara sepele, padahal untuk dapat menjadi seorang penyiar radio yang mumpuni bukanlah sesuatu yang mudah. Tak semua orang bisa berbicara dengan baik layaknya seorang penyiar radio.

Kemudian, marilah kita untuk tetap menyempatkan untuk mendengarkan siaran radio. Mendengarkan radio memberikan sensasi yang berbeda. Daripada terus-terusan memainkan gadget atau meonton tv yang kebanyakan programnya sekarang uneducated, lebih baik mendengarkan radio.

"Gimana saya bisa mendengarkan radio sedangkan saya gak punya radio?". Celetukan manja mencari alasan.

"Kamu punya handphone, kan? Nah, kamu bisa mendengarkan radio melalui handphone. Caranya sangat mudah kamu tinggal install aplikasi yang tersedia di App Store atau mungkin di handphone-mu sudah terpasang fitur radio sebagai aplikasi bawaan..".

Sejauh ini eksistensi radio masih cukup eksis dan seksi di mata para pendengar setianya. Radio yang ada saat ini menjadi bukti nyata bahwa perangkat komunikasi yang satu ini tak lekang oleh zaman. Dari dulu sejak zaman peperangan hingga masa sekarang radio masih tetap bertahan.

Radio dan para penyiar akan terus melakukan regenerasi. Radio akan tetap ada, terutama di dalam hati ini. Karena radio masih dapat menjadi alternatif literasi dan edukasi.

Meminjam jargon RRI, "sekali mengudara, tetap di udara". Itu artinya semangat itu tidak akan pernah sirna walaupun telah menguap di udara menjadi seperti tak terlihat, tapi tetap bisa kita rasakan.

Semoga informasi ini berguna terutama bagi para insan radio yang hendak menjadi seorang penyiar radio yang handal dan profesional.


Salam berbagi. Akbar Pitopang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun