Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bangkit Bersama Pancasila Membangun Peradaban Dunia

1 Juni 2022   11:52 Diperbarui: 5 Juni 2022   14:34 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia presidensi G20 tahun 2022 (Olgastocker / Adobe Stock Written by Ionel Zamfir)

Eksistensi Pancasila menjadi tanggung jawab para generasi (shutterstock.com) 
Eksistensi Pancasila menjadi tanggung jawab para generasi (shutterstock.com) 

Menjaga Eksistensi Karakter Pancasila dari Ancaman Invansi Budaya Asing

Isu terkait hal ini masih akan terus hangat untuk diperbincangkan sampai kapanpun dalam kurun waktu kedepannya. Dengan melihat kondisi dan fakta yang berbicara.

Memang invansi budaya asing yang terjadi saat ini telah mempengaruhi segala sendi kehidupan berbagai lapisan masyarakat. Dari balita sampai orang dewasa semuanya kini telah terkontaminasi oleh pengaruh budaya asing.

Hal ini bukan tanpa alasan mengingat diplomasi budaya yang dilakukan oleh negara luar dalam mempromosikan budayanya sangat gencar dilakukan. Mereka paham betul bagaimana menjalankan strategi ini. Setiap hari kita disuguhi oleh budaya asing yang sedang digandrungi.

Walaupun tidak semuanya dari budaya asing ini bersifat negatif. Bahkan ada sisi positifnya yang bisa kita adopsi untuk membangun kekuatan budaya dari negeri sendiri. Tapi banyak diantara kita yang belum menyadari.

Karena yang terjadi adalah kita sibuk menghabiskan waktu mengkonsumsi produk budaya asing setiap harinya. Banyak pula diantara kita yang menyaksikannya sepanjang hari. Akhirnya hal itu menjadi sebuah kesenangan tersendiri sehingga tidak mudah bagi kita untuk melepaskan diri.

Kami bukan anti budaya asing. Jelas tidak sama sekali. Dengan kecanggihan dunia informasi dan teknologi dewasa ini maka hal itu sudah menjadi sebuah keniscayaan yang pasti akan terjadi dan menghampiri kita semua dalam setiap pribadi.

Tapi kita harus tetap mewaspadai diri bahwa jangan sampai invansi dan diplomasi budaya asing yang terjadi di negeri sendiri dapat mengancam identitas kita sebagai warga negara dengan selalu peduli bahwa kita harus tetap menjadi generasi yang punya jati diri.

Kita masih tetap mampu menjadikan Pancasila sebagai kunci kehdupan ini. Apapun yang kita lakukan semuanya berlandaskan Pancasila sebagai inspirasinya. Apapun itu yang kita lakukan bahkan dalam kegiatan tulis-menulis artikel yang kita lakukan disini pun kita tetap menjadikan Pancasila sebagi referensi.

Jati diri yang kita pegang teguh hingga maut mendatangi. Pancasila sebagai nafas kehidupan yang mengaliri seluruh organ dalam tubuh ini.

Indonesia presidensi G20 tahun 2022 (Olgastocker / Adobe Stock Written by Ionel Zamfir)
Indonesia presidensi G20 tahun 2022 (Olgastocker / Adobe Stock Written by Ionel Zamfir)

Pancasila untuk Peradaban Dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun