Menjaga Eksistensi Karakter Pancasila dari Ancaman Invansi Budaya Asing
Isu terkait hal ini masih akan terus hangat untuk diperbincangkan sampai kapanpun dalam kurun waktu kedepannya. Dengan melihat kondisi dan fakta yang berbicara.
Memang invansi budaya asing yang terjadi saat ini telah mempengaruhi segala sendi kehidupan berbagai lapisan masyarakat. Dari balita sampai orang dewasa semuanya kini telah terkontaminasi oleh pengaruh budaya asing.
Hal ini bukan tanpa alasan mengingat diplomasi budaya yang dilakukan oleh negara luar dalam mempromosikan budayanya sangat gencar dilakukan. Mereka paham betul bagaimana menjalankan strategi ini. Setiap hari kita disuguhi oleh budaya asing yang sedang digandrungi.
Walaupun tidak semuanya dari budaya asing ini bersifat negatif. Bahkan ada sisi positifnya yang bisa kita adopsi untuk membangun kekuatan budaya dari negeri sendiri. Tapi banyak diantara kita yang belum menyadari.
Karena yang terjadi adalah kita sibuk menghabiskan waktu mengkonsumsi produk budaya asing setiap harinya. Banyak pula diantara kita yang menyaksikannya sepanjang hari. Akhirnya hal itu menjadi sebuah kesenangan tersendiri sehingga tidak mudah bagi kita untuk melepaskan diri.
Kami bukan anti budaya asing. Jelas tidak sama sekali. Dengan kecanggihan dunia informasi dan teknologi dewasa ini maka hal itu sudah menjadi sebuah keniscayaan yang pasti akan terjadi dan menghampiri kita semua dalam setiap pribadi.
Tapi kita harus tetap mewaspadai diri bahwa jangan sampai invansi dan diplomasi budaya asing yang terjadi di negeri sendiri dapat mengancam identitas kita sebagai warga negara dengan selalu peduli bahwa kita harus tetap menjadi generasi yang punya jati diri.
Kita masih tetap mampu menjadikan Pancasila sebagai kunci kehdupan ini. Apapun yang kita lakukan semuanya berlandaskan Pancasila sebagai inspirasinya. Apapun itu yang kita lakukan bahkan dalam kegiatan tulis-menulis artikel yang kita lakukan disini pun kita tetap menjadikan Pancasila sebagi referensi.
Jati diri yang kita pegang teguh hingga maut mendatangi. Pancasila sebagai nafas kehidupan yang mengaliri seluruh organ dalam tubuh ini.