Hari itu kami memulai perjalanan mudik di pagi hari. Di pagi yang cerah dalam suasana hari yang begitu indah.
Kami sudah yakin itulah hari yang tepat dan hari terbaik melakukan perjalanan mudik.
Semua persiapannya sudah kami lakukan dengan matang. Segala sesuatunya telah kami siapkan secara detail, rinci dan hati-hati.
Kami sudah yakin tidak ada barang yang tertinggal. Karena persiapannya telah dilakukan berhari-hari sebelum hari keberangkatan mudik.
Tiba-tiba dalam perjalanan, kami teringat bahwa hari itu adalah tanggal jatuh tempo pembayaran cicilan. Bagaikan angin badai, seketika perhatian kami menjadi buyar.
Bagaimana tidak, setiap bulannya kami selalu membayar angsuran cicilan tepat untuk menghindari denda jika terjadi ketembatan.
Sehingga saat itu pula kami mengalami perasaan tidak tenang. Khawatir jika nanti tiba di kampung halaman tidak tepat waktu maka tentu hari itu menjadi satu hari dalam 365 hari yang membuat hidup merasa tidak tenang.
Tapi syukurlah, kami teringat pula dengan sepupu kami di kampung yang juga menjadi seorang agen BRILink. Â
Sehingga kami berencana ketika sudah sampai di kampung halaman nanti, hal pertama sekali yang akan dilakukan adalah mengunjungi kediaman sepupu.
Apakah untuk bersilaturahmi karena sudah lama tak bertemu? Anggap saja iya, padahal tujuan dan niat utamanya adalah untuk meminta bantuan transfer pembayaran cicilan.