Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan, Bagaimana Cara Kita Melawan?

18 Mei 2022   05:33 Diperbarui: 17 Juni 2022   22:12 3284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
melihat langsung kondisi hewan ternak apakah terjangkit PMK (ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA)

Saat ini, Indonesia kembali gempar dengan adanya penemuan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang ditemukan pada hewan ternak.

Masyarakat begitu was-was dan khawatir dengan adanya kasus penemuan wabah ini pada hewan ternak, terkhusus pada sapi dan kambing.

Dua jenis hewan yang biasa dijadikan sebagai hewan qurban bagi umat Islam. Dimana sebentar lagi umat Islam akan menyambut kehadiran Hari Raya Idul Adha atau yang lebih dikenal dengan Hari Raya Qurban.

Sehingga dengan adanya penemuan kasus ini menjadikan masyarakat menjadi waspada terhadap keberadaan wabah tersebut pada hewan ternaknya.

Oleh karena itu, sebagai masyarakat awam kita harus sama-sama mengedukasi diri terkait seluk-beluk wabah yang satu ini yang menyerang hewan ternak.

Artikel kami kali ini berisi penjelasan dari informasi yang telah dibagikan oleh Dr Drh Denny W Lukman, Msi.

Beliau merupakan salah seorang pengajar mata kuliah Analisis Risiko Pemasukan Hewan dan Produk Hewan pada Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis di IPB University.

Seperti apa informasi penting dan sangat berharga yang telah disampai oleh beliau. Mari sama-sama kita simak dengan baik agar mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya.

melihat langsung kondisi hewan ternak apakah terjangkit PMK (ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA)
melihat langsung kondisi hewan ternak apakah terjangkit PMK (ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA)

Mengenal lebih dalam Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan

Apa penyebab adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ini? Ialah berasal dari Virus Aphtovirus dari famili Picornaviridae.

Ada 7 setotipe virus: O, A, C, SAT 1, SAT 2, SAT 3, dan Asia 1 yang telah ditemukan di dunia.

Virus PMK yang pernah ada di Indonesia tahun 1983 hanya serotipe O.

Hewan apa saja yang dapat terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini?

Jenis hewan yang akan terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini yaitu hewan golongan ruminansia (yang terdiri dari sapi, kerbau, kambing, domba, rusa), babi, unta, dan beberapa hewan liar.

Secara percobaan, virus PMK dapat menginfeksi hewan lain antara lain pada kelinci, marmut, tikus, dan hamster.

Lalu seperti apa gejala klinis pada sapi/kerbau?

Gejalanya yang dapat diamati antara lain:

  • Demam tinggi yang bisa mencapai level 41 derajat Celcius
  • Pembengkakan limfoglandula mandibularis (limfoglandula adalah organ yang ada pada kepala sapi)
  • Hipersalivasi (artinya intensitas dan kuantitas air liur yang berlebihan)
  • Adanya lepuh dan erosi di sekitar mulut, moncong hidung, lidah, gusi, kulit sekitar kuku dan puting ambing (puting ambing adalah kelenjar untuk mengeluarkan susu pada hewan ternak).

Bagaimana kekuatan daya tahan virus di lingkungan?

Terkait daya tahan virus di lingkungan sekitar ini sangat bervariasi

  • Air : 50 hari
  • Rumput : 74 hari
  • Tanah : 26-200 hari
  • Feses kering : 48 hari
  • Feses basah : 8 hari
  • Cairan feses :  34-43 hari
  • Dalam limfonodus, sumsum tulang, tetesan darah, jeroan bisa bertahan selama beberapa bulan.

Bagaimana PMK menular ke sesama hewan (via dokterhewan.co.id)
Bagaimana PMK menular ke sesama hewan (via dokterhewan.co.id)

Bagaimana cara penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari hewan ke sesama hewan?

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ini merupakan penyakit yang sangat menular ke sesama hewan.

Virus PMK ini banyak terdapat dalam jaringan, sekresi dan ekskresi sebelum dan pada waktu timbulnya gejala klinis.

Sekresi adalah pengeluaran senyawa yang masih dibutuhkan oleh tubuh seperti enzim dan hormon.

Sedangkan ekskresi adalah pengeluaran senyawa sisa metabolisme dalam tubuh melalui organ ekskresi seperti ginjal untuk mengeluarkan urine, kulit untuk mengeluarkan keringat, hati untuk mengeluarkan cairan empedu, dan paru-paru untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air.

Hewan yang peka dapat tertular melalui kontak langsung dengan hewan yang telah duluan tertular ataupun dapat tertular dari bahan yang telah tercemar.

Penularan ini dapat terjadi melalui jalur inhalasi (pernafasan), ingesti (mulut/makan) dan melalui perkawinan alami ataupun buatan.

pentingnya menjaga kebersihan kandang agar hewan ternak terhindar dari PMK (KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH)
pentingnya menjaga kebersihan kandang agar hewan ternak terhindar dari PMK (KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH)

Bagaimana tindakan pengendalian yang bisa kita lakukan?

Jika ada hewan ternak kita yang mengalami gejala demam tinggi atau sakit maka segera laporkan ke Dokter Hewan atau Puskeswan maupun dinas terkait.

Kemudian hewan yang sakit itu dipisahkan dan jangan sampai dijual lagi ke orang lain. Apalagi jika sampai memotong hewan sakit tersebut dengan alasan menghindari kerugian yang lebih besar lagi.

Dan yang paling penting untuk selalu diperhatikan adalah menjaga kebersihan kandang, alat, dan orang atau peternak yang menangani hewan.

Untuk informasi lebih lengkap maka silahkan rekan-rekan semua baca buku berjudul Kesiagaan Darurat Veteriner Indonesia, Seri         Penyakit Mulut  dan Kuku yang dipublikasikan oleh Kementerian Pertanian pada 2014 silam. Atau Edisi 3.1 tahun 2022 yang merupakan edisi revisi.

apakah PMK bisa menular ke manusia? (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)
apakah PMK bisa menular ke manusia? (ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)

Apakah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan dapat menular ke manusia?

Kabar baiknya, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ini tidak menular ke manusia, atau tidak masuk dalam kategori Zoonosis.

Mengutip Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, Zoonosis atau penyakit zoonotik adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya.

Zoonosis disebabkan oleh mikroorganisme parasit yang dapat berupa bakteri, virus, jamur, serta parasit seperti protozoa dan cacing. Penularan dapat melalui 3 cara yaitu langsung, tidak langsung dan konsumsi.

Namun, Bapak Denny W Lukman ini mengatakan bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak bisa dikendalikan secara terukur dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.

Tips untuk konsumen rumah tangga terkait penanganan daging dan susu pada saat penyakit mulut dan kuku (PMK) mewabah

Agar tidak terjadi keresahan bagi masyarakat maka harus dipahami terlebih dahulu bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini bukan bersifat zoonosis.

Artinya PMK tidak dapat menular atau menginfeksi ke manusia. Jadi mengonsumsi daging dan susu yang telah dimasak adalah aman dan sehat.

Virus PMK banyak terdapat dalam darah, air liur, dan jeroan hewan (sapi/kambing/domba/babi) yang sakit.

Kondisi ini menjadi sangat potensial menularkan ke hewan yang peka lainnya melalui air cucian jeroan dan potongan sisa jeroan yang dibuang begitu saja sebagai sampah.

jeroan dan babat sapi diolah dengan baik (Shutterstock/denio109 via kompas.com)
jeroan dan babat sapi diolah dengan baik (Shutterstock/denio109 via kompas.com)

Padahal sangat besar kemungkinan akan dapat menularkan ke hewan peka lain yang memakan sisa jeroan mentah tersebut.

Daging dan jeroan yang dibeli di pasar ketika sudah sampai di rumah jangan langsung dicuci. Dengan alasan jika terdapat cemaran virus pada daging dan jeroan maka virus tidak mencemari lingkungan melalui air cucian.

Daging harus langsung dimasak dengan merebusnya pada air yang mendidih selama minimal 30 menit.

Jika daging hendak dibekukan maka daging wajib direbus mendidih minimal 30 menit terlebih dahulu lalu barulah siap untuk disimpan dalam kulkas minimal 24 jam sebelum dikonsumsi.

Ketika hendak mengkonsumsi susu (sapi atau kambing) maka harus dimasak mendidih minimal 5 menit sambil diaduk perlahan supaya tidak ada bagian yang hangus di dasar panci.

Selanjutnya benda atau alat yang digunakan berupa talenan, pisau, wadah yang telah kontak dengan daging dan jeroan mentah maka harus dicuci dengan deterjen.

Disamping itu, kebersihan tangan dan tempat dengan kondisi sebelum, selama, dan setelah menangani daging dan jeroan maupun pada saat proses memasak harus senantiasa dijaga.

Demikianlah informasi penting terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang kasusnya kembali muncul ke permukaan. Padahal jelas sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya Qurban.

Dimana akan terjadi interaksi dengan intensitas kontak langsung yang tinggi terhadap hewan ternak yang akan kita siapkan untuk berqurban.

Semoga kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini dapat ditekan oleh pemerintah agar semuanya dapat berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya. Dan kita semua dapat terhindar dari segala dampak buruk yang mungkin dapat ditimbulkan. Aamiin.

Konsumsilah daging yang sehat. Agar kita menjadi pribadi yang kuat.

== Akbar Pitopang == 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun