Virus PMK ini banyak terdapat dalam jaringan, sekresi dan ekskresi sebelum dan pada waktu timbulnya gejala klinis.
Sekresi adalah pengeluaran senyawa yang masih dibutuhkan oleh tubuh seperti enzim dan hormon.
Sedangkan ekskresi adalah pengeluaran senyawa sisa metabolisme dalam tubuh melalui organ ekskresi seperti ginjal untuk mengeluarkan urine, kulit untuk mengeluarkan keringat, hati untuk mengeluarkan cairan empedu, dan paru-paru untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air.
Hewan yang peka dapat tertular melalui kontak langsung dengan hewan yang telah duluan tertular ataupun dapat tertular dari bahan yang telah tercemar.
Penularan ini dapat terjadi melalui jalur inhalasi (pernafasan), ingesti (mulut/makan) dan melalui perkawinan alami ataupun buatan.
Bagaimana tindakan pengendalian yang bisa kita lakukan?
Jika ada hewan ternak kita yang mengalami gejala demam tinggi atau sakit maka segera laporkan ke Dokter Hewan atau Puskeswan maupun dinas terkait.
Kemudian hewan yang sakit itu dipisahkan dan jangan sampai dijual lagi ke orang lain. Apalagi jika sampai memotong hewan sakit tersebut dengan alasan menghindari kerugian yang lebih besar lagi.
Dan yang paling penting untuk selalu diperhatikan adalah menjaga kebersihan kandang, alat, dan orang atau peternak yang menangani hewan.
Untuk informasi lebih lengkap maka silahkan rekan-rekan semua baca buku berjudul Kesiagaan Darurat Veteriner Indonesia, Seri     Penyakit Mulut  dan Kuku yang dipublikasikan oleh Kementerian Pertanian pada 2014 silam. Atau Edisi 3.1 tahun 2022 yang merupakan edisi revisi.