Padahal sudah jelas keberadaan money counter ini menjadi alat penghitung uang yang memberikan kemudahan dan kenyamanan nasabah dan pihak bank dalam hal ini seorang teller.
Dengan adanya money counter ini, maka akan mempercepat kerja seorang teller dan memberikan kualitas kerja yang baik.
Coba bayangkan jika sedang ramai antrean nasabah yang hendak melakukan penyetoran uang dalam jumlah nominal yang besar.
Tapi kami menilai money counter akan bekerja dengan maksimal ketika lembaran uang kertas dalam keadaan masih bagus. Berbeda halnya ketika uangnya sudah jelek maka kejadian seperti yang kami alami bisa saja akan terulang kembali pada nasabah lain.Â
Terlepas dari itu semua. Untuk menghindari keraguan dalam diri kita sebagai nasabah. Maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.
Pertama, hitunglah uangmu dengan teliti dan berulang kali. Jika uang yang akan kita setorkan jumlah nominalnya tidak terlalu banyak maka lebih baik nasabah hitung sendiri dulu sebelum disetorkan ke bank.
Jangan malas untuk menghitung uang yang akan disetorkan. Misalkan saja ada uang yang terselip dan tidak terekam oleh money counter tentu sangat merugikan kita sebagai nasabah.
Kedua, jangan terlalu mengandalkan money counter. Alat itu diciptakan oleh manusia yang jauh dari kesempurnaan. Alat tersebut masih bisa berbuat kesalahan saat menghitung uang.
Begitu pula dengan teller, walaupun seorang teller dibekali dengan kemampuan menghitung uang menggunakan jari yang memukau. Tapi tetap saja cara seperti itu masih bisa menimbulkan kesalahan hitung karena begitu cepatnya gerakan jari dan tangan.
Ketiga, rapikan uangmu dan tata dengan baik. Uang yang akan kita setorkan ke bank haruslah kita serahkan dalam keadaan baik.Â
Selain memudahkan pekerjaan seorang teller, namun juga mempercepat selesainya antrean yang mengular.