Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mencermati Efektivitas Money Counter

14 Mei 2022   11:05 Diperbarui: 16 Mei 2022   07:25 3153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Money counter (Sumber: Pexels/pixabay)

Apakah Anda suka menabung?

Di mana Anda menabung selama ini? Apakah Anda memiliki rekening tabungan di bank?

Rata-rata jawabannya adalah iya. Tentu begitulah jawabannya lantaran dunia sudah canggih dalam segala lini berikut dalam tata kelola dana keuangan.

Perumpamaannya, 99 dari 100 orang mungkin sudah punya rekening tabungan di bank. Bahkan ada yang  punya banyak nomor rekening atau akun tabungan di bank.

Dan kita semua pun di sini sudah khatam tentang bagaimana cara dan prosedur penyetoran uang melalui pihak bank, baik untuk disimpan di rekening sendiri mau untuk tujuan ke rekening lain.

Namun ada hal penting yang semestinya harus benar-benar kita pastikan, yaitu bagaimana kita menyiapkan dan memastikan dana yang akan disetor itu sudah sesuai jumlah nominalnya.

Kita harus benar-benar sudah meyakinkan diri tentang berapa nominal dana yang akan disetor. Baik disetor melalui teller bank maupun via mesin setoran tunai yang bisa kita manfaatkan sendiri oleh para nasabah bank.

Hal ini bukan tanpa alasan, karena sudah beberapa kali kami melakukan penyetoran via teller bank. Lalu kemudian teller terlebih dahulu menghitung uang dengan bantuan money counter.

Money counter merupakan suatu alat yang dipastikan selalu ada dan dimanfaatkan teller untuk menghitung uang nasabah.

Namun sudah beberapa kejadian bahwa dana yang akan kami setor, ketika teller menghitungnya menggunakan money teller ternyata jumlahnya tidak sama dengan hasil penghitungan manual yang kami lakukan.

Tentu pada saat perhitungan tersebut, pihak teller akan mengarahkan kita untuk dapat memperhatikan proses penghitungan uang.

Setelah dihitung menggunakan money counter, teller pasti akan menginformasikan berapa jumlah nominal dana nasabah tersebut.

Ilustrasi cara kerja money counter (via elevenia.co.id)
Ilustrasi cara kerja money counter (via elevenia.co.id)

Ketika misalkan jumlahnya tidak sama dengan total penghitungan yang dilakukan nasabah, maka teller akan kembali menghitungnya dengan teknik penghitungan manual dengan jari yang biasa kita lihat.

Proses penyetoran uang ke bank menggunakan money counter dan bantuan teller (Dokumentasi pribadi)
Proses penyetoran uang ke bank menggunakan money counter dan bantuan teller (Dokumentasi pribadi)

Pada bulan puasa kemarin, kami kebetulan berkesempatan untuk menyetorkan dana hasil program pengumpulan infaq dan sedekah dari siswa kami di sekolah.

Total dana yang akan kami setorkan pada saat itu sebesar 5.300.000 rupiah. Yang terbagi dalam beberapa lembar uang beragam nominal.

Bisa teman-teman bayangkan sendiri tentang berapa banyak lembar uang yang pada saat itu kebanyakan dalam lembaran uang kertas bernominal 1.000 dan 2.000 rupiah, karena merupakan uang yang disisihkan siswa dari uang jajannya.

Sebelum membawa dana tersebut ke bank untuk disetorkan melalui teller, kami sudah menghitung beberapa kali guna memastikan jumlah nominalnya.

Dari hasil penghitungan yang berulang kali tersebut, kami sudah sangat yakin tentang berapa jumlah nominal dana yang akan disetorkan.

Namun pada saat itu ternyata jumlah nominal yang akan disetorkan terjadi ketidakcocokan dengan total uang hasil penghitungan yang telah kami lakukan.

Padahal teller sudah melakukan penghitungan berulang kali pula menggunakan money counter. Jelas kami menyaksikan langsung penghitungan menggunakan alat itu dan kami tidak melihat ada uang yang terselip.

Petugas teller Bank Mandiri menghitung uang rupiah  (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)
Petugas teller Bank Mandiri menghitung uang rupiah  (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)
Karena jumlahnya tidak cocok, maka teller kembali menghitungnya secara manual menggunakan teknik keterampilan hitung pakai jari.

Ternyata setelah dihitung ulang barulah totalnya sama dengan total hasil penghitungan yang telah kami lakukan.

Nah, kemarin pun kami kembali melakukan kegiatan penyetoran dana ke bank via teller. Ternyata kami kembali menemukan kasus yang sama.

Dari rumah kami sudah lebih dari dua kali menghitung jumlah nominal uang yang akan kami setorkan kepada teller bank.

Maka kami sudah benar-benar sangat yakin dengan total keseluruhan dana yang akan kami setorkan tersebut.

Seperti biasa, teller akan melakukan penghitungan uang menggunakan money counter yang disediakan pihak bank.

Lagi-lagi, hasil penghitungan uang oleh money counter tidak sesuai dengan jumlah sesuai hasil penghitungan yang telah kami lakukan.

Setelah teller menghitung ulang dengan caranya sendiri barulah jumlahnya sesuai dengan jumlah yang sebenarnya.

Money counter di sebuah bank (Dokumentasi pribadi)
Money counter di sebuah bank (Dokumentasi pribadi)

Dengan adanya kejadian seperti menimbulkan pertanyaan terkait keefektifan money counter dalam menghitung uang nasabah. Kalau seperti itu kejadiannya jelas memberikan keraguan dan kekhawatiran nasabah.

Padahal sudah jelas keberadaan money counter ini menjadi alat penghitung uang yang memberikan kemudahan dan kenyamanan nasabah dan pihak bank dalam hal ini seorang teller.

Dengan adanya money counter ini, maka akan mempercepat kerja seorang teller dan memberikan kualitas kerja yang baik.

Coba bayangkan jika sedang ramai antrean nasabah yang hendak melakukan penyetoran uang dalam jumlah nominal yang besar.

Tapi kami menilai money counter akan bekerja dengan maksimal ketika lembaran uang kertas dalam keadaan masih bagus. Berbeda halnya ketika uangnya sudah jelek maka kejadian seperti yang kami alami bisa saja akan terulang kembali pada nasabah lain. 

Terlepas dari itu semua. Untuk menghindari keraguan dalam diri kita sebagai nasabah. Maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.

Pertama, hitunglah uangmu dengan teliti dan berulang kali. Jika uang yang akan kita setorkan jumlah nominalnya tidak terlalu banyak maka lebih baik nasabah hitung sendiri dulu sebelum disetorkan ke bank.

Jangan malas untuk menghitung uang yang akan disetorkan. Misalkan saja ada uang yang terselip dan tidak terekam oleh money counter tentu sangat merugikan kita sebagai nasabah.

Kedua, jangan terlalu mengandalkan money counter. Alat itu diciptakan oleh manusia yang jauh dari kesempurnaan. Alat tersebut masih bisa berbuat kesalahan saat menghitung uang.

Begitu pula dengan teller, walaupun seorang teller dibekali dengan kemampuan menghitung uang menggunakan jari yang memukau. Tapi tetap saja cara seperti itu masih bisa menimbulkan kesalahan hitung karena begitu cepatnya gerakan jari dan tangan.

Ketiga, rapikan uangmu dan tata dengan baik. Uang yang akan kita setorkan ke bank haruslah kita serahkan dalam keadaan baik. 

Selain memudahkan pekerjaan seorang teller, namun juga mempercepat selesainya antrean yang mengular.

Hal-hal sepele seperti merapikan lipatan-lipatan di pinggiran uang kertas, hal semacam itu bisa kita lakukan walaupun sering luput dari perhatian nasabah.

Jika perlu satukan atau kelompokkan uang sesuai nominalnya dan diikat menjadi satu. Misalkan dalam satu ikatan tersebut berisi uang sebesar 100.000 rupiah dengan nominal 2.000 rupiah semuanya.

Jadi hendaklah kita sebagai nasabah lebih cermat dan teliti menghitung uang sebelum disetorkan ke bank.

Setidaknya jika uang sudah kita hitung beberapa kali misalnya, ketika teller selesai menghitung kembali uang dan ternyata memang jumlahnya kurang karena kesalahan berasal dari diri nasabah sendiri.

Maka nasabah bisa memakluminya dengan besar hati. Sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dan rasa ketidakpercayaan nasabah ke pihak bank.

Ayo, nasabah hitung sendiri dulu uangmu. Jangan sampai kamu merugikan diri sendiri.

Mari jadi nasabah yang bijak.

== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun