Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Karakter Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka?

10 Mei 2022   11:00 Diperbarui: 26 Mei 2022   09:22 2630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi guru dengan penuh semangat, tekad dan keyakinan yang tinggi untuk menjadi versi terbaik dari diri ini (Dokpri)

Alhamdulillah, sudah tiga tahun lebih kami mengabdikan diri menjadi seorang pendidik. Terhitung tanggal menjalankan tugas pada 1 Maret 2019.

Usia masa kerja yang masih setampuk pinang tersebut belum bisa dijadikan hal untuk membanggakan diri. Karena masih dibutuhkan banyak hal untuk terus memperbaiki diri.

Sekedar informasi, bahwa sebelumnya kami tidak pernah merasakan menjadi guru dengan status honorer atau guru tidak tetap (GTT). Sehingga sudah jelas kami belum memiliki pengalaman yang memadai di dunia pendidikan ini.

Beda halnya dengan rekan sesama guru yang lainnya, dimana semenjak lulus kuliah atau bahkan masih dalam usaha menyelesaikan studi atau menyelesaikan skripsi, mereka sudah mulai menjaring pengalaman dengan langsung terjun mengajar ke sekolah.

Walau demikian, karena kami pribadi menilai diri ini memang masih membutuhkan banyak pengalaman, pendidikan dan pelatihan untuk menjadi seorang guru yang profesional.

Maka kami senantiasa memposisikan diri menjadi seorang guru yang siap sedia dalam menjalan segala tugas yang diampukan kepada kami. Baik dalam menjalankan tugas pokok maupun menjalankan tugas-tugas tambahan.

Hal ini bukan tanpa alasan. Semenjak kami bergabung di instansi pendidikan sebagai wadah menjalani profesi saat ini. Sudah banyak kegiatan-kegiatan di luar jam mengajar yang dibebankan kepada kami.

Kepala Sekolah sering menunjuk kami menjadi perwakilan sekolah untuk kegiatan-kegiatan penting. Nantinya kami ketika kembali ke sekolah lagi setelah mengikuti kegiatan eksta tersebut dapat membagikannya kepada rekan sesama guru lainnya.

Mulai dari diikutkan pelatihan tentang pengelolaan dana dan pemanfaatan aplikasi untuk dana BOS, sosialisasi dan pengolahan sasaran kinerja pegawai (SKP), hingga yang terakhir sekali adalah workshop tentang Kurikulum Merdeka yang sebentar lagi hendak dijalankan di setiap satuan pendidikan di Indonesia.

Guru Muda, Guru dengan Semangat Membara

Sebagai guru yang digolongkan masih muda tidak hanya dari segi pengalaman kerja. Namun dilihat pula dari segi usia. Sejak tiga tahun lalu mulai mengajar, saat ini kami baru "berkepala tiga".

Lantaran masih dianggap sebagai junior dan masih sangat muda. Maka para guru senior sering sangsi terhadap semangat kami dalam segala aktifitas dan kegiatan.

Sebagai guru yang masih muda, kita dituntut dapat selalu aktif mengikuti berbagai hal di lingkungan sekolah hingga kegiatan di luar.

Di sekolah, sebagai seorang guru muda mesti dapat memposisikan diri sebagai guru yang penuh gairah dan semangat yang tinggi dalam mengajar siswa di kelas.

Sebagai guru muda kami senantiasa menghadirkan proses belajar mengajar yang menyenangkan dan berkesan bagi seluruh peserta didik kami.

Terlebih ketika pembelajaran di masa pandemi beberapa waktu dan kesempatan yang lalu. Pada masa-masa sulit itu guru benar-benar dituntut kemauannya untuk mengajar dengan cara yang tidak disangka-sangka oleh guru sebelumnya. Yakni dengan pembelajaran secara daring atau online.

Sesuatu bentuk dan cara mengajar yang mungkin tidak begitu familiar atau mungkin jarang diaplikasikan oleh guru dalam pembelajaran yang diberikannya selama ini.

Sebagai guru muda pun kami berupaya memberikan pengalaman baru yang berkesan kepada seluruh peserta didik dalam pembelajaran daring yang lalu.

Berbagai aplikasi pembelajaran sempat kami terapkan ke siswa yang sebelumnya tidak pernah menyetuh aplikasinya selain game-game online.

Jangankan siswa, para orang tua dan atau wali murid pun juga demikian masih terbatas ilmunya dalam memahami cara kerja sebuah aplikasi pembelajaran yang diterapkan oleh guru.

Dan itu menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk dapat menjadi role model yang baik bagi siswa dan para orang tua terkait semangat dan usaha yang ekstra dalam menghadirkan pembelajaran yang berbeda namun tetap bermakna.

Guru melek digitalisasi pendidikan dan mampu mengadaptasikannya ke dunia pendidikan (Dokpri)
Guru melek digitalisasi pendidikan dan mampu mengadaptasikannya ke dunia pendidikan (Dokpri)

Menjadi Guru yang "Melek" dan Mampu Beradaptasi

Walau seorang guru dalam status sebagai guru muda. Maka janganlah hal itu menjadi alasan untuk bermalas-malasan dengan selalu enggan dan berat hati untuk melakukan suatu tugas penting yang datang kepada kita.

Sebagai seorang guru muda, kita jangan malu untuk belajar. Dan harus mampu beradaptasi serta memposisikan diri sebagai seorang guru yang bisa "diadu".

Guru harus mampu terus belajar dan menambah pengalaman-pengalaman baru. Jika kita masih dianggap sebagai guru muda maka kita harus menguasai IT atau komputer.

Istilah-istilah seperti digitalisasi pendidikan misalnya harus mampu dikuasai dan dipahami secara baik oleh seorang guru. Baik segi pemahaman konsep hingga pengaplikasiannya.

Kami sering dibilang oleh guru lainnya sebagai guru yang melek IT. Karena memang tanpa menyombongkan diri, kami senantiasa dimintakan bantuan ketika guru lain menemukan kendala dalam menjalankan sebuah perangkat pembelajaran berbasis IT.

Guru membagikan ilmu yang diperoleh dari pelatihan yang diikuti kepada sesama rekan guru (Dokpri)
Guru membagikan ilmu yang diperoleh dari pelatihan yang diikuti kepada sesama rekan guru (Dokpri)

Suka Berbagi Ilmu kepada Sesama Guru

Ketika seorang guru senantiasa menjadi sosok yang diandalkan baik oleh sesama guru maupun Kepala Sekolah. Karena dianggap sebagai guru yang bisa belajar dan mendalami hal-hal baru secara cepat dan baik.

Maka guru tersebut harus mampu belajar dan mentransfer ilmu-ilmu baru yang telah dikuasai kepada sesama guru yang lain.

Ilmu dan pengetahuan baru yang didapat oleh seorang guru karena ditugasi mengikuti sebuah pelatihan atau workshop mestinya harus dibagikan kepada rekan guru.

Guru tidak boleh pelit membagikan ilmunya. Baik kepada siswa maupun kepada sesama guru yang lain. Jika guru pelit membagikan ilmu-ilmunya. Sosok seperti itu tak pantas memangku tanggung jawab sebagai seorang guru.

Banyak keuntungan yang akan diperoleh dari proses berbagi ilmu ini. Bagi guru yang membagikan ilmunya, ilmunya tidak akan berkurang karena telah membagikan ilmunya. Sebaliknya, malah semakin bertambah ilmunya.

Ilmu yang sudah diberikan kepada guru yang lain akan membantunya dalam mengerjakan suatu hal. Ketika guru lain sudah menguasai ilmu yang telah dibagikan, tentu ia tidak akan sering-sering bertanya kepada guru tersebut.

Sehingga sesama guru akan saling berupaya menjadi guru yang baik dan bisa diandalkan. Memudahkan penyelesaian masalah yang terjadi di sekolah karena bisa diajak bekerja sama dan sama-sama bekerja.

Guru mendapatkan memotivasi dari Kak Seto pada suatu pelatihan (Dokpri)
Guru mendapatkan memotivasi dari Kak Seto pada suatu pelatihan (Dokpri)

Menjadi Guru yang Termotivasi dan Memotivasi

Sebagai guru, kita harus selalu memacu diri untuk terus berkembang. Karena perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah sesuatu hal pas akan terus terjadi.

Kita masih ingat, dulu di tahun 2013 kita memulai penerapan kurikulum 2013. Sedangkan sekarang di tahun 2022, kita hendak menerapkan kurikulum yang baru yakni Kurikulum Merdeka.

Pola pendidikan yang saat ini sedang diterapkan tentu akan jauh berbeda dengan pola yang diterapkan pada zaman dulu.

Begitu pula dengan sistem pendidikan yang saat ini sedang digulirkan, tentu belum tentu akan tetap terpakai pada beberapa tahun yang akan datang.

Nah, itulah secuil tentang perubahan --perubahan yang selalu terjadi di dunia pendidikan. Perubahan datang silih berganti setiap saat mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman.

Belum lagi proses belajar mengajar yang berubah mengikuti situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Sebagaimana dang terjadi. Sebagaimana dang terjadi. Sebagaimana kemarin kita belajar secara daring.

Melihat penerapan pembejaran daring di masa pandemi yang lalu, kami menilai bahwa cara guru menanggapi dan menerapkan proses pembelajarannya berbeda-beda.

Ada guru yang begitu bersemangat dan banyak juga guru yang sangsi dengan penerapan pembelajaran daring ini. Bahkan bisa dibilang sedikit pesimis jika dilihat dari caranya menyikapi permasalahan tersebut.

Maka hendaknya sebagai seorang guru janganlah cepat berputus asa. Guru harus menstimulus dirinya sendiri bahwa ia adalah seorang pembelajar yang baik.

Janganlah guru menampakkan sikap yang terkesan selalu enggan untuk belajar. Karena adanya berbagai faktor dan alasan tertentu.

Misalkan, seorang guru enggan menjalankan tugas tambahan lantaran faktor usia. Seorang guru enggan mengikuti pelatihan karena hampir memasuki masa pensiun atau purna bakti.

Beberapa guru yang lain banyak juga yang beralasan karena harus mengurusi keluarga dan rumah tangganya. Mungkin hal itu wajar saja. 

Lebih kurang hal seperti itulah fakta yang terjadi di lapangan. Tentu tak semua guru bersikap seperti itu. Dan selayaknya hal negatif semacam itu harus dihindari oleh setiap pribadi guru.

Pada intinya, guru harus memiliki kemauan untuk terus belajar. Belajar sepanjang hayat atau long life education. Guru tetap belajar, walau sudah mengajar.

Guru mau berubah, berubah bersama-sama. Guru dapat bekerja sama, sama-sama bekerja (Dokpri)
Guru mau berubah, berubah bersama-sama. Guru dapat bekerja sama, sama-sama bekerja (Dokpri)

Agent of Change, Guru sebagai Agen Perubahan

Guru merupakan sesosok yang berperan merubah sebuah keadaan. Merubah keadaan menjadi lebih baik dari keadaan-keadaan sebelumnya.

Banyak hal yang bisa dirubah oleh guru kearah yang lebih baik. Tidak hanya sekedar mengarahkan siswanya untuk berubah dan menyiapkan diri untuk takdir yang sesuai dengan harapan.

Namun juga seorang guru yang selalu diandalkan berupaya agar dapat menjadi seorang yang membawa perubahan positif di lingkungan sekolah dan dunia pendidikan.

Semangat dan motivasi yang tinggi dari seorang guru mestinya dapat ditelurkan kepada rekan guru yang lain. Sesama guru harus saling memotivasi agar dapat merubah pola yang sudah ketinggalan zaman.

Coba bayangkan jika tidak ada seorang pun guru di suatu sekolah yang tidak mau bergerak dan berubah. Tentu hal itu menjadi mimpi buruk bagi dunia pendidikan.

Masa depan dari sebuah sekolah berawal dari bagaimana seorang guru dapat menggerakkan dirinya terlebih dahulu. Selain peran Kepala Sekolah sangat diharapkan. Sesama guru juga harus dapat saling berpegangan tangan.

Budaya positif di lingkungan sekolah harus terus dikampanyekan dan menjadi suatu budaya yang terus diamalkan. Ketika semua guru telah termotivasi maka akan terjadi sebuah perubahan. Walaupun masih dalam bentuk perubahan kecil. Namun itu adalah suatu hal yang sangat berarti.

Podcast hasil bimtek yang dilakukah, guru bisa saling bertukar pikiran dan gagasan (Dokpri)
Podcast hasil bimtek yang dilakukah, guru bisa saling bertukar pikiran dan gagasan (Dokpri)

Menjadi guru yang selalu diandalkan adalah suatu hal yang sah-sah saja. Itu menunjukkan bahwa seorang guru sudah berkompeten dan telah menguasai suatu seluk-beluk permasalahan karena mampu menghadirkan solusi.

Seorang guru diandalkan oleh teman sejawat atau oleh Kepala Sekolah, sebagai bentuk apresiasi dan kepercayaan mereka terhadap kemampuan diri guru yang selalu diandalkan tersebut.

Guru yang berada pada posisi tersebut jangan seolah-olah berada "diatas angin" dengan bersikap yang mengarah kepada kesombongan atau merasa dirinya lebih dalam beberapa hal dibandingkan guru lain. Amanah tersebut harus dijaga dengan baik.

Guru yang diandalkan harus dapat memotivasi guru lainnya agar bisa sama-sama saling diandalkan. Guru janganlah terus-menerus mengandalkan rekannya. Tunjukkan kapasitas diri masing-masing bahwa guru pasti bisa.

Guru itu, digugu dan ditiru. Saling menginspirasi. 

Let inspired to inspiring.

== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun