Maka hendaknya sebagai seorang guru janganlah cepat berputus asa. Guru harus menstimulus dirinya sendiri bahwa ia adalah seorang pembelajar yang baik.
Janganlah guru menampakkan sikap yang terkesan selalu enggan untuk belajar. Karena adanya berbagai faktor dan alasan tertentu.
Misalkan, seorang guru enggan menjalankan tugas tambahan lantaran faktor usia. Seorang guru enggan mengikuti pelatihan karena hampir memasuki masa pensiun atau purna bakti.
Beberapa guru yang lain banyak juga yang beralasan karena harus mengurusi keluarga dan rumah tangganya. Mungkin hal itu wajar saja.Â
Lebih kurang hal seperti itulah fakta yang terjadi di lapangan. Tentu tak semua guru bersikap seperti itu. Dan selayaknya hal negatif semacam itu harus dihindari oleh setiap pribadi guru.
Pada intinya, guru harus memiliki kemauan untuk terus belajar. Belajar sepanjang hayat atau long life education. Guru tetap belajar, walau sudah mengajar.
Agent of Change, Guru sebagai Agen Perubahan
Guru merupakan sesosok yang berperan merubah sebuah keadaan. Merubah keadaan menjadi lebih baik dari keadaan-keadaan sebelumnya.
Banyak hal yang bisa dirubah oleh guru kearah yang lebih baik. Tidak hanya sekedar mengarahkan siswanya untuk berubah dan menyiapkan diri untuk takdir yang sesuai dengan harapan.
Namun juga seorang guru yang selalu diandalkan berupaya agar dapat menjadi seorang yang membawa perubahan positif di lingkungan sekolah dan dunia pendidikan.
Semangat dan motivasi yang tinggi dari seorang guru mestinya dapat ditelurkan kepada rekan guru yang lain. Sesama guru harus saling memotivasi agar dapat merubah pola yang sudah ketinggalan zaman.