Seperti yang terjadi pada anak paman atau bako kami beberapa waktu lalu. Tepatnya pada akhir tahun kemarin hingga awal tahun 2022 ini telah melangsungkan acara pernikahan.Â
Dan posisi kami disini tidak hanya sebagai "tim hore" saja. Tapi keluarga kami ikut dilibatkan oleh keluarga bako seperti mencari tim seni yang akan memainkan talempong (salah satu alat musik dari Minangkabau) pada saat acara pernikahannya. Dan banyak hal lain yang melibatkan kami dalam acara-acara keluarga bako kami.
Hemat kami, tradisi bakumpua di rumah bako ini hendaknya dapat terus diamalkan oleh setiap lapisan masyarakat di Minangkabau. Khususnya yang bermukim di wilayah provinsi Sumatera Barat.Â
Tradisi bakumpua di rumah bako ini dapat menjadi catatan penting perekat hubungan kekerabatan antara kemenakan dengan keluarga bako.Â
Tradisi bakumpua di rumah bako ini pun wajib untuk terus diamalkan sebagai bentuk konkret untuk memahami silsilah keturunan dari pihak ayah kita. Sebagaimana kami pernah memberikan pandangan terkait pentingnya memahami silsilah keturunan.
Hari Rayo tiba, waktunya kembali menengok rumah Bako. Tradisi bakumpua di rumah bako menjadi salah cara budaya Minangkabau menyatukan budaya dan ajaran agama.
Menurut kami, tradisi bakumpua di rumah bako ini bukanlah tradisi jadul yang boleh luput dari perhatian masyarakatnya. Sebaliknya, tradisi ini sangat kekinian yang dapat terus dilakukan di segala zaman.
Walaupun zaman semaki berkembang pesat dengan segala kemajuannya. Namun hendaknya tradisi bakumpua di rumah bako ini dapat terus diamalkan oleh para generasi muda.Â
Tradisi bakumpua di rumah bako ini pun akan menjadi saksi sejarah bahwa telah terbangun kedekatan hubungan antar sesama keluarga ayah dan paman.Â
Dokumentasi yang diambil pada saat momen bakumpua di rumah bako ini akan menjadi literasi tradisi yang tersimpan dalam lensa kamera. Dimana akan menjadi flashback di masa mendatang yang akan menjadi sebuah momen haru yang patut untuk ditelusuri kembali setiap momen berharga yang telah terjadi.