Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Artikel Utama

Apa Kabar Hari Raya di Minang Saat Ini?

2 Mei 2022   17:05 Diperbarui: 3 Mei 2022   11:40 2088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salam tempel dari Mamak ke kemenakan (Dokumentasi pribadi)

Pada saat itu kita tidak bisa menolak ajakan tuan rumah sehingga mau tidak mau kita harus mencicipinya sehingga pada akhirnya perut kita akan kekenyangan. Sebagaimana diulas oleh sesama Kompasianer, Lebaran di Sumbar: Ucapan "Salamaik Rayo" dan Tamu Diwajibkan Menyantap Hidangan.

"Salam Tempel"

Muara dari ajang silaturahim ini adalah pemberian THR. Biasanya yang akan diberi THR ini adalah khusus untuk anak-anak.

Pada awalnya, salam tempel merupakan sebuah tradisi yang dilakukan di lingkungan keluarga dalam skala kecil.

Dan biasanya kegiatan salam tempel ini dilakukan oleh seorang "mamak" kepada kemenakan.

Mamak merupakan sebutan bagi saudara laki-laki dari ibu. Ada mak dang, mak ngah, dan mak etek.

Mak dang atau mamak gadang untuk mamak paling tua. Mak ngah atau mamak tangah untuk mamak yang posisinya berada di antara kakak dan adik. Serta mak etek atau mamak ketek untuk mamak yang paling kecil atau paling muda.

Biasanya mamak di sebuah keluarga akan pergi merantau ke daerah lain. Maka antara mamak dan kemenakan ini akan berjumpa di momen lebaran.

Begitupun jika seorang mamak tidak pergi merantau. Namun tinggal cukup jauh karena memiliki istri maka mamak akan tinggal di rumah pihak istrinya sebagai bagian dari budaya Minangkabau.

Nah, ketika lebaran para mamak akan datang ke Rumah Gadang atau rumah yang ditempati saudara perempuannya.

Di momen lebaran, akan kembali terjalin hubungan kekerabatan antara mamak dengan kemenakannya. 

Ketika selama ini di hari-hari biasa sangat jarang untuk bertemu atau jarang berinteraksi. Maka pada saat lebaran kedekatan hubungan antara mamak dan kemenakannya akan kembali direkatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun