Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sudah Sejauh Mana Persiapan Kurikulum Merdeka?

25 April 2022   07:50 Diperbarui: 25 April 2022   10:40 2401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siswa tidak menikmati proses pembelajaran. Banyak di antara siswa yang tidak memahami pelajaran dengan baik minimal sesuai Kriteria Kelulusan Minimum (KKM). Namun, walau demikian pada umumnya yang sering terjadi pada Kurikulum 2013 adalah siswa terpaksa naik kelas dengan nilai KKM yang telah diolah guru untuk siswa bersangkutan.

Maka hadirlah Kurikulum Merdeka ini sebagai jawaban atas keresahan guru, sekolah, serta semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai krisis yang didapati pada kurikulum sebelumnya akan didapati solusinya melalui Kurikulum Merdeka ini.

Ya, itulah Kurikulum Merdeka. Inti dari hadirnya Kurikulum Merdeka ini untuk memerdekakan para siswa dari belenggu praktek pengajaran yang tidak mengakomodir kebutuhan dan minat siswa.

Dengan fokus utama Kurikulum Merdeka kepada siswa dengan capaian pembelajaran yang dapat mengubah pola pikir siswa serta merangsang potensi yang dimiliki oleh setiap siswa.

Guru pun bebas dan memiliki keleluasaan dalam mengajar, mendidik, membimbing serta membina setiap siswa. Guru akan senantiasa berupaya merangsang hal-hal positif serta ide-ide kreatif yang ada dalam diri masing-masing siswa.

Lalu, bagaimana dengan administrasi dan perangkat pembelajaran? Apakah tetap ada seperti begitu banyaknya administrasi yang harus disiapkan guru pada kurikulum sebelumnya? Jawabannya adalah guru tetap mengerjakan administrasi pembelajaran. Namun proses dan bentuknya lebih disederhanakan nantinya.

Guru harus selalu welcome dengan segala bentuk perubahan. Karena hal yang pasti akan selalu terjadi adalah perubahan itu sendiri. Pemerintah sangat mengharapkan guru-guru yang menyambut baik setiap perubahan demi meningkatkan kapasitas diri yang kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru.

Beberapa hal yang menurut hemat kami akan terlihat nanti perubahannya ketika telah diterapkannya Kurikulum Merdeka ini adalah:

  • Kehadiran Kompetensi Dasar (KD) yang sudah identik sekali dengan kurikulum sebelumnya, tidak akan ditemukan lagi redaksi seperti itu pada Kurikulum Merdeka.
  • Kompetensi Dasar nantinya akan berubah menjadi Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Modul Ajar, dan lainnya.
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ) pun sangat kontras antara kedua kurikulum ini. Di mana RPP pada Kurikulum Merdeka disusun berdasarkan penilaian diagnostik yang telah dilakukan oleh guru untuk menghadirkan pembelajaran berdiferensiasi.

Untuk itu, Kurikulum Merdeka ini bakal segera diterapkan di setiap satuan pendidikan yang ada dari seluruh wilayah Indonesia.

sosialisasi kurikulum merdeka (dokpri)
sosialisasi kurikulum merdeka (dokpri)

Sebagaimana sosialisasi persiapan penerapan Kurikulum Merdeka yang telah kami ikuti pada hari Sabtu (23/4) yang lalu. Membahas terkait tata cara bagaimana satuan pendidikan mendaftarkan diri pada Kurikulum Merdeka di tingkat sekolah dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun