Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hablum Minannas: Menjaga Hubungan Baik Terhadap Saudara, Tetangga dan Rekan Kerja

20 April 2022   12:22 Diperbarui: 20 April 2022   12:31 2062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tetangga, bertetangga di lingkungan tempat tinggal. (SHUTTERSTOCK/SVRSLYIMAGE via Kompas.com)

Rekan kerja adalah orang-orang yang selalu kita jumpai di tempat kita bekerja. Keberadaan rekan kerja tidak dapat kita hindari selagi kita masih bekerja dengan orang lain sebagai karyawannya.

Bahkan jika kita berstatus sebagai boss pemiliki tempat usaha atau perusahaan itu pun kita harus menjaga hubungan baik dengan bawahan selaku rekan kerja dalam mencapai target perusahaan kita.

Rekan kerja adalah orang-orang yang selalu kita jumpai setiap harinya di tempat kerja. Dimana kita menghabiskan biasanya 6-8 jam setiap harinya di tempat kerja. Otomatis karena sering berjumpa maka relasi dengan rekan kerja akan semakin dekat. Bahkan banyak juga yang menganggap rekan kerja sebagai saudaranya sendiri.

Namun, sudah menjadi hal lumrah bahwa banyak sekali gesekan-gesekan yang terjadi di tempat kerja lantaran faktor kompetisi yang tinggi antar sesama rekan kerja. Karena adanya persaingan diantara rekan kerja ini sehingga gampang sekali terjadi perselisihan.

Watak dan karakter rekan kerja yang kita jumpai di tempat kerja juga sangat beragam dengan latar belakangnya masing-masing. Ada yang kalem dan cuek. Bahkan banyak juga yang suka ikut campur mengurusi urusan rekan kerjanya yang lain.

Maka tak heran jika di tempat kerja sering terjadi sikut-menyikut karena faktor kepentingan antar sesama rekan kerja yang dapat merenggangkan hubungan dan relasi dengan rekan kerja.

Ketika terjadi perselisihan antar sesama rekan kerja tentu akan menyebabkan suasana "gak enakan" yang memberi jarak antar rekan kerja satu sama lainnya. Pada akhirnya akan berdampak buruk pada kinerja dan tanggung jawab masing-masing individu di tempat kerja tersebut.

Pergesekan semacam itu tidak bisa kita pungkiri. Namun hendaklah kita selalu berusaha menjaga habluminannas dan relasi terhadap tetangga agar selalu dalam keadaan baik.

Pertama, selalu bersikap profesional di tempat kerja. Kita harus tahu situasi dan kondisi dengan membedakan mana urusan pribadi, urusan kelompok, urusan pekerjaan, maupun urusan keluarga atau urusan rumah tangga. Kita jangan sampai mencampur adukkan semua urusan yang ada. Urusan yang berhubungan dengan rumah tangga harus diselesaikan dirumah. Jangan sampai dibawa-bawa ke tempat kerja. Karena dapat memancing niat rekan kerja untuk membicarakan masalah kita tersebut.

Kedua, tidak kepo dan suka mencampuri urusan rekan kerja. Selagi rekan kerja kita bisa mengurusi dan menyelesaikan masalahnya sendiri maka kita jangan kepo dan ikut mencampurinya. Kecuali jika rekan kerja sudah minta bantuan barulah kita bantu dengan ikhlas.

Ketiga, selalu bersikap sportif dan membangun persaingan yang sehat. Dalam dunia kerja sudah hal biasa ketika antar satu rekan kerja dengan yang lainnya senantiasa ada rasa persaingan dan jiwa kompetisi. Rasa kompetisi ini baik untuk dibangun dalam suatu pekerjaan. Karena akan menyebabkan kita terpancing untuk berprestasi dan menjadi versi terbaik dari diri kita.

Keempat, jangan suka menjilad dan cari muka kepada atasan. Hal yang paling dibenci oleh sesama rekan kerja adalah sikap suka menjilat dan cari muka kepada atasan. Apalagi jika seorang rekan kerja sampai berhasil mempengaruhi atasan yang menyebabkan posisi rekan kerja lainnya menjadi terancam. Jika kita sampai berbuat seperti itu maka sudah jelas hubungan dengan rekan kerja akan semakin buruk.

Kelima, tidak menjelek-jelekkan rekan kerja apalagi sampai menyebarkan berita hoax dan fitnah. Ketika rekan kerja memiliki kekurangan atau hal-hal yang belum dikuasai secara baik oleh rekan kerja misalnya dalam urusan pekerjaan, maka kita jangan menjelek-jelekkan kekurangannya itu kepada rekan kerja yang lain. Jika perlu seharusnya kita bisa berbagi ilmu agar rekan kerja bisa sama-sama dapat mengerjakan suatu pekerjaan tersebut demi keberlangsungan dan harapan bersama.

Keenam, jangan terlalu suka curhat dengan rekan kerja. Hal yang harus dihindari adalah sikap terlalu suka curhat kepada rekan kerja. Karena apa yang kita ceritakan kepada rekan kerja bisa menjadi bumerang bagi kita di kemudian hari.

Ketujuh, fokus pada tugas dan tanggung jawab pekerjaan kita. Selagi masih ada pekerjaan dan tanggung jawab yang harus kita selesaikan di kantor maka kita harus fokus untuk segera menuntaskannya. Karena itulah hal terpenting yang harus menjadi poin utama perhatian kita di tempat kerja.

Kedelapan, cepat-cepat minta maaf ketika secara sengaja maupun tidak sengaja berbuat kesalahan kepada rekan kerja. Jika secara sadar maupun tanpa sadar kita memiliki kesahan kepada rekan kerja maka seharusnya kita dapat cepat-cepat minta maaf. Jangan gengsi untuk meminta maaf jika kita memang memiliki kesalahan.

Kesembilan, bersikap tabayyun dengan sesama rekan kerja. Menurut hemat saya, tabayyun bisa dipahami sebagai proses konfirmasi atau jalan mencari sebuah kebenaran. Ketika ada hal-hal praduga kepada seorang rekan kerja maka kita perlu terlebih dahulu mengkonfirmasi ke orang yang bersangkutan. Untuk mengetahui mana kebenaran dari suatu informasi yang berkembang diantara sesama rekan kerja maka harus ditanyakan langsung kepada orangnya.



*****

Menjaga habluminannas atau hubungan baik kita dengan saudara, tetangga, serta rekan kerja adalah suatu hal yang harus diwujudkan. Muara dari sikap menjaga habluminannas ini adalah hidup menjadi berkualitas karena terhindar dari toxic person.

Salah satu kunci untuk mendapatkan kualitas hidup adalah, senantiasa mempermudah urusan orang lain. Hal tersebut bisa diterapkan kepada saudara, tetangga dan rekan kerja. Hal yang sama akan kita tuai ketika kita berbuat seperti itu. Kebaikan-kebaikan akan mendatangi kita di waktu dan momen yang tak disangka-sangka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun