Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari Artikel Utama

Generasi "Sampah" Menjadi Beban di Masa Depan

14 April 2022   06:00 Diperbarui: 14 April 2022   08:52 2653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petugas dari DLHK akan mengangkut semua sampah dari sekolah kami ke bank sampah induk. Sampah kami terlebih dahulu ditimbang beratnya. Kemudian dicatat di buku tabungan sekaligus langsung dikalikan dengan harga sampah yang telah ditentukan.

Biasanya total deposit yang kami peroleh dalam satu kali pengangkutan sampah ini berkisar antara 90.000 sampai 125.000 rupiah. Lumayan juga ya jumlahnya. Coba bayangkan jika sekolah bisa setiap minggu menyerahkan sampah. Kemudian jika dikumpulkan selama satu semester maka dana yang akan terkumpul bisa digunakan untuk keperluan warga sekolah dan keperluan penting lainnya. Sangat bermanfaat sekali tentunya.

Menjaga Eksistensi Bank Sampah Sekolah

Alhamdulillah saat ini Bank Sampah di sekolah kami sudah kembali aktif. Terlihat semua warga sekolah terutama para siswa dengan dukungan orang tua wali murid sangat antusias mensukseskan program ini. Walau keberadaan bank sampah sekolah sempat mati suri beberapa semester yang telah lampau.

Walaupun dalam pelaksanaan program bank sampah sekolah ini masih ada catatan terkait kendala di lapangan. Serta adanya beberapa hal yang menjadi PR dan perlu perhatian bersama, namun setidaknya sudah menunjukkan tren positif.

Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut menjadi program rutin yang terus digaungkan di lingkungan sekolah. Dengan tujuan dapat menyadarkan seluruh warga sekolah terutama pada peserta didik akan peliknya permasalahan sampah di negeri ini.

Aktualisasi Program Adiwiyata dan PHBS

Pemerintah melalui kementerian terkait sudah meluncurkan program Adiwiyata dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk diterapkan di sekolah-sekolah. Program ini sudah lama ada yang dilengkapi dengan payung hukum serta bentuk kegiatan yang harus dicapai oleh sekolah. Dan program ini masih ada dan berlanjut hingga detik ini.

Sekali lagi, sampah adalah sebuah permasalahan yang tiada hentinya. Keberadaan sampah yang kian hari terus bertambah volumenya. Tapi hingga saat ini belum banyak usaha dan gebrakan jitu untuk menanggulanginya. Kalaupun ada beberapa kalangan yang sudah menemukan formula untuk menangani sampah ini. Tapi belum bisa dirasakan oleh segenap warga di seluruh pelosok negeri.

Namun, walau sedemikian peliknya permasalahan sampah ini. Dari diri kita sendiri setidaknya sudah ada langkah untuk mengurangi dan mengelola sampah yang kita hasilkan setiap harinya. Dengan ikut berpartisipasi maka kita bisa sedikit mengurangi masalah yang ada.

Sejatinya bahwa selayaknya kita sudah harus mampu mengelola sampah pribadi secara mandiri. Bukankah menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman? Kesadaran akan hal ini dibuktikan dengan langkah-langkah dalam menjaga dan mencintai alam dan lingkungan sekitar.

Harapan kami sebagai guru dan pendidik yang telah mengelola program bank sampah ini di sekolah adalah timbulnya kesadaran dari peserta didik untuk mau peduli dengan sampah yang mereka hasilkan. Cita-cita kami adalah terciptanya generasi yang sadar akan kebersihan ini.

Semua akan memiliki keterkaitan satu sama lain baik berupa kesehatan, ekonomi hingga kesejateraan sosial akan diperoleh ketika diri kita sudah dapat mengelola permasalahan sampah ini dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun