Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari Artikel Utama

Generasi "Sampah" Menjadi Beban di Masa Depan

14 April 2022   06:00 Diperbarui: 14 April 2022   08:52 2653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

via kompas.com
via kompas.com

Perlunya Dukungan dari Orangtua Wali Murid

Memang menanamkan kebiasaan baik ini kepada siswa sangat diperlukan bantuan dari pihak orangtua wali murid atau keluarga dirumah. Sampah yang dibawa siswa ke sekolah merupakan sampah-sampah rumah tangga seperti kresek, kardus mie, botol air mineral, bungkus deterjen, bungkus minak goring, dan sebagainya yang selalu berhubungan dengan pekerjaan rumah tangga yang biasanya dikerjakan setiap hari oleh sang ibu.

Frekuensi dan kuantitas sampah yang dihasilkan tentu menyesuaikan dengan frekuensi orangtua melakukan pekerjaan dapur dan mengelola rumah. Dari aktivitas ini, orangtua akan ikut mengelola sampah yang mereka hasilkan. 

Jenis-jenis sampah seperti yang sudah disebutkan diatas bisa disortir dengan mudah oleh orangtua. Nah, sampah-sampah tersebutlah yang diangkut oleh siswa ke sekolah untuk disetorkan ke dalam bank sampah sekolah.

Belajar Memilah Sampah 

Kami telah menyediakan bak khusus sesuai jenis sampah yang ada. Saat ini telah ada bak untuk sampah kertas (bisa berupa karton, kulit kertas, rema, dan sejenisnya). Bak sampah plastik (berupa kresek, kantong belanjaan, karung, goni, dan lainnya). 

Bak sampah khusus botol bekas air mineral dan teman-temannya. Serta bak khusus untuk jenis sampah selain yang sudah disebutkan tadi, berupa sampah besi, kaleng, botol saus atau sirup, dan beberapa jenis sampah yang telah ditentukan.

Selama ini kami telah mengedukasi para siswa agar dapat memilah sampah dan menyetorkan sampahnya secara mandiri ke bank sampah. Kami telah memberikan penjelasan kepada semua siswa mulai dari siswa kelas I (satu) sampai kelas VI (enam).

Proses pengedukasian ini biasanya dilakukan diakhir jam pelajaran setelah selesai penyampaian materi. Siswa dibimbing dan ditemani secara langsung ketika hendak menyetorkan sampah yang dibawanya ke sekolah.

Selain disampaikan secara konvensional dengan cara penyampaian tatap muka. Kami juga sudah menyiapkan video yang berisi konten jenis sampah yang bisa dibawa ke sekolah. Serta ada juga video bagaimana cara menyetorkan sampah ke bank sampah sekolah.


Kerja Sama Bank Sampah dengan Dinas Terkait

Sampah-sampah yang telah disetorkan oleh warga sekolah ke bank sampah. Maka selanjutnya akan kami sortir dan digabungkan kedalam bak berdasarkan jenis sampah yang telah ditentukan. Jika bak-bak tersebut sudah penuh maka kami akan menghubungi petugas bank sampah induk yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun