Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tanggung Jawab Semua Pihak Hindarkan Anak Terpapar Konten Porno

11 April 2022   11:59 Diperbarui: 11 April 2022   13:57 1615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian kami meminta orangtua agar anaknya menyerahkan handphone kepada guru. Siswa kami masih termasuk anak yang mau menuruti perkataan orangtuanya dan rela menyerahkan handphone-nya begitu saja kepada guru.

Sungguh alangkah terkejutnya kami sebagai guru ketika pertama memegang handphone siswa tersebut. Kami melihat dengan jelas bahwa ada iklan berita berisi konten porno khusus dewasa yang tidak layak dilihat oleh anak seusianya yang masih di bangku sekolah dasar.

Iklan berisi konten porno itu ditampilkan di layar handphone yang masih dalam keadaan terkunci. Iklan berisi konten porno tersebut tampil di bagian notification bar sebagaimana yang sering kita jumpai di handphone kita masing-masing.

Kami sampaikan langsung kasus ini kepada orangtuanya. Namun betapa terkejutnya orangtua ketika mengetahui pula tentang iklan berisi konten porno tersebut. Orangtuanya berkisah bahwa ia sama sekali tidak tahu kalau akan ada iklan tidak senonoh seperti itu akan muncul di handphone yang digunakan anaknya.

Inilah salah satu bentuk kurang ketatnya pengawasan orangtua ketika handphone diserahkan kepada anak. Walaupun niat orangtua sudah mulia yakni dengan menyediakan perangkat yang mendukung anak bisa belajar daring dari rumah dengan lancar.

Tapi sejatinya bahwa tanggung jawab orangtua tidak hanya menyediakan fasilitas. Namun yang terpenting adalah para orangtua dapat terlibat aktif ketika anak mengikuti pembelajaran daring. Sebagaimana juga telah kami paparkan di artikel berjudul Keterlibatan Wali Murid Sukseskan Pembelajaran Daring.

Semua Pihak Harus Konsisten dalam Melakukan Kontrol

Berkaca dari kejadian yang kami alami langsung di atas, kami sebagai guru dalam hal kontrol kepada peserta didik agar terhindar dari paparan konten porno ini dapat melakukan langkah sebagai berikut:

via medcom.id
via medcom.id

Pertama, menentukan jadwal yang jelas terkait pelaksanaan pembelajaran daring. Dengan adanya informasi yang jelas terkait penentuan jadwal pertemuan pada pembelajaran daring ini diharapkan siswa bisa mengatur waktunya dengan baik. Hal ini bertujuan agar bisa hadir mengikuti pembelajaran daring secara tepat waktu.

Kedua, memberikan tugas-tugas yang terarah. Selama pembelajaran daring, guru sebenarnya tidak perlu memberikan begitu banyak tugas kepada siswa. Hendaknya tugas yang diberikan kepada siswa dapat merangsang nalar dan pemikirannya menjadi lebih kreatif.
Ketika siswa diberikan tugas-tugas semacam itu maka siswa tidak merasa jenuh. Sebaliknya, siswa menjadi tertantang dan terus melalukan kegiatan ekplorasi ilmu dan pengetahuan terkait pelajaran yang disampaikan guru.

Ketiga, guru perlu melakukan konsolidasi dengan orangtua atau wali murid. Walau tugas mengajar adalah tugasnya guru, tapi dalam hal mendidik anak, baik guru maupun orangtua memiliki andil yang sama-sama kuat. Seperti apapun didikan yang telah diberikan guru, namun orangtua lepas tangan begitu saja maka proses didikan tersebut tidak akan berhasil.

Lalu, seperti apa bentuk tindakan kontrol yang harus dilakukan para orangtua dan wali murid agar anak terhindar dari paparan konten porno ini?

via kronologi.id
via kronologi.id

Pertama, mempertegas posisi sebagai orang tua si anak. Pendidikan informal yang didapat anak dari orangtua maupun dari keluarganya dirumah memberikan andil sangat besar yang berperan dalam pembentukan watak, karakter dan kepribadian para siswa.
Anak akan meniru karakter dari orangtuanya. Orangtua tidak boleh luluh ketika berhadapan dengan anak. Jangan biarkan anak yang malah mengatur orangtuanya. Jika hal itu sampai terjadi, masalah sudah benar-benar kacau.

Kedua, menentukan alokasi waktu penggunaan handphone atau perangkat internet lainnya. Orangtua harus secara tegas menekankan kepada anak bahwa anak tidak bisa semaunya dalam menggunakan handphone ini. Ada kalanya handphone digunakan untuk keperluan belajar daring. Lalu adakalanya pula kapan anak boleh menggunakannya untuk kebutuhan hiburan atau entertain.

Ketiga, orangtua perlu mendekatkan anak kepada ajaran agama. Ketika anak mengetahui ajaran agama dan senantiasa menjalankan perintah dan kewajiban agama dengan baik maka anak akan terbangun kesadaran dalam dirinya bahwa setiap tindakan yang dilakukan akan mendapat ganjarannya disisi Tuhan. Sehingga anak bisa belajar mengurungkan niat untuk melihat konten porno.

Keempat, orang tua perlu mengawasi dengan siapa saja anaknya menjalin pertemanan. Pengaruh yang didapat oleh anak dari teman atau lingkungannya bisa dengan sangat gampang untuk ditiru. Anak usia bangku sekolah memiliki rasa penasaran yang sangat besar terkait konten porno. Ketika anak dan temannya memiliki rasa penasaran yang sama, maka mereka akan saling memberanikan diri untuk melihat konten porno secara bersama-sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun